Prewedding

1028 Kata
Di Yosemite Natioal Park juga dapat terlihat bebatuan raksasa El Capitan, lembah cantik Yosemita Valley yang dibentuk oleh glacier ribuan tahun lalu, dan air terjun Yosemite Falls yang ketinggiannya mencapai 435 meter. Sehingga keindahannya begitu terpancar bak surga dunia. Karena begitu takjub membuat Tania dan Randy lupa jika mereka harus segera mengganti pakaiannya juga merias wajahnya sebelum pemotretan berlangsung. Tak lama kemudian mereka kembali dengan tampilan baru mereka yang sungguh membuat keduanya saling terpukau. Tania yang sudah mengenakan gaun nan anggun juga Randy yang sudah terlihat cool dengan tuxedo yang telah diserasikan dengan Tania. Mata Randy dan Tania kini kembali bertemu, namun saat mereka menyadari seperti apa perasaan mereka masing-masing, keduanya kembali saling membuang pandangan juga saling bersikap acuh satu sama lain. Namun sayangnya, saat ini mereka diminta untuk dapat bersikap mesra bagai sepasang kekasih yang saling cinta satu sama lain. Kini Randy diminta untuk memeluk tubuh Tania dari belakang dan jemari Tania turut memegang jemari Randy. Sebenarnya mereka begitu kaku juga malas melakukan hal itu. Namun apa boleh buat dikala hal itu akan menjadi tugas utama bagi mereka hari ini. Kini senyuman manis mulai merekah indah dibibir mereka. Seakan keduanya tengah merasakan kebahagiaan yang tak terhingga sebab sebentar lagi sebuah pernikahan yang telah mereka dambakan akan segera berlangsung. Walau sesekali keduanya saling memahan amarah disaat tanpa sengaja Randy menginjak gaun Tania. Juga dikala Tania yang tanpa sengaja menginjak sepatu Randy. "Hati-hati dong lo," desis Tania. "Lo juga udah berapa kali ya nginjek sepatu gue!" bantah Randy dan kini keduanya kembali saling berusaha untuk tersenyum bahagia dengan mata yang saling bertatapan. Kini sudah saatnya mereka berganti posisi dengan view yang berbeda, serta mengenakan gaun juga tuxedo yang kedua. Kembali keduanya saling terpesona satu sama lain. Namun lagi-lagi masih saja tetap saling membuang pandangan sebab tak ingin terlalu jauh larut dalam kekaguman mereka masing-masing. Saat ini Tania diminta untuk merangkul leher Randy dan Randy kembali merangkul pinggang Tania possesive. Saling menatap satu sama lain juga tersenyum bahagia. Walau sebenarnya Tania juga Randy begitu enggan jika harus berhadapan sedekat ini. Keduanya semakin merasa muak dikala photografer mereka, meminta keduanya untuk lebih mendekatkan wajah mereka dengan hidung yang saling bersentuhan. Namun apa boleh buat karena tak ada gunanya jika mereka menolak. Sebab masih tetap ada bodyguard yang kini tengah mengawasi mereka sejak mereka berada di boutique. Hingga kini sudah tak ada lagi jarak untuk kedua wajah mereka. Karena kedua hidung bangir mereka yang kini sudah saling menempel, juga tatapan mata yang terasa begitu dekat. Tanpa mereka sadari, kini jantung keduanya tengah berdegup kencang. Terlebih ketika mereka kembali diintruksikan untuk lembali saling tersenyum manis juga menatap penuh cinta. Setelah beberapa foto selesai diambil, kembali mereka diminta untuk mengganti pakaian mereka, dan para petugas pemotretan kembali mencari view yang cukup indah disana. Gaun yang ketiga ini cukup terbuka hingga memperlihatkan lekukan tubuh Tania yang begitu indah. Tania juga sempat menyesal mengapa ia harus memilih gaun yang berpotongan d**a yang rendah juga belahan dikakinya hingga ke paha. Sehingga membuatnya nampak begitu sexy siang itu. Kali ini Randy mulai menatap Tania dengan tatapan yang berbeda. Sebab tubuh sexy Tania memang mampu memukau pandangan mata. 'Sial! Kenapa tadi gue pilih ni gaun ya! Pantes pas gue pilih yang ini Randy langsung bilang good choice!' umpat Tania didalam hatinya. Seraya terus melangkahkan kakinya mendekati Randy. Sedangkan Randy masih saja menatapnya dengan tatapan yang nakal. "Berhenti ya lo ngeliatin gue kayak begitu!" desis Tania. "Lo sengaja ya mau goda iman gue? Tapi godaan lo kalo ini sepertinya masih kurang berhasil," ledek Randy masih dengan tatapan nakalnya. "Gak usah kepedean lo ya! Harusnya tadi lo bilang kalau model gaun yang ini terlalu terbuka!" umpat Tania seraya menahan amarahnya. "Oh ya? Gue gak bilang ke lo ya tadi? Kalau begitu berarti gue yang sengaja ngerjain lo, hahahaha" ucap Randy dengan tawa penuh kemengangan. Tania yang merasa direndahkan membuat amarahnya kembali memuncak hingga kini ia begitu ingin menampar wajah Randy yang masih saja terbahak dengan ekspressi wajah yang begitu menyebalkan. Baru saja Tania hendak melayangkan tangannya. Kembali mereka dipanggil untuk segera melakukan pemotretan dengan view yang ketiga. Yang terakhir ini mereka pilih dilokasi dibawah air terjun yang indahnya bak surga dunia itu. Kini mereka mulai menaiki sebuah batu besar yang berada ditengah-tengah air terjun itu. Dengan perlahan Randy membantu Tania untuk menaikinya. Dan saat ini mereka diminta untuk berpose bagai pasangan rose dan Jack Di film titanic. Sungguh hal ini cukup berlebihan bagi Tania dan Randy. Namun tetap saja mereka mematuhinya. Gaya yang terakhir mereka diminta untuk saling berpangutan. Dan yang terakhir ini mereka tak mampu untuk menerimanya. Mereka mulai membantahnya dan meminta untuk diganti dengan gaya yang lainnya. "Sorry sorry. Kalau untuk gaya yang ini kita gak bisa. First kita gak biasa ngelakuin hal itu ditempat umum. And second hanya gue dan Tania yang boleh lihat adegan itu. Gue gak suka kalau kalian semua melihatnya. Jadi gue minta diganti aja dengan gaya yang lain," pinta Randy dengan tegas. "Benar apa yang Randy bilang. Gue rasa gak etis aja kalau kita lakuin hal itu didepan kalian. Gue juga nolak. Gue gak mau!" tolak Tania tak kalah tegas. "Okkay.. okkay no problem. Tapi gue mau, kalian tetap terlihat romantis disini. Karena viewnya juga udah romantic, jadi nanggung dong kalau gayanya tetap monoton. Gimana kalau kecup kening aja?" ucap Gery. Yakni si photografer sekaligus teman dekat Randy. "Okkay gue setuju," jawab Randy seraya mengangguk pasti. "Ran!" pekik Tania dengan kedua bola mata yang membulat. "Why not? Gue gak mau ya mereka jadi curiga sama hubungan kita. Dan gue gak mau terlalu lama berdebat sama mereka. Gue kenal banget sama Gery. Dia itu seorang photografer yang propesional. Jadi dia gak akan biarin hasil potretan dia jadi ancur gara-gara lo!" jelas Randy setengah berbisik. Akhirnya Tania pun kembali menuruti setiap permintaan Randy. Kini kedua tangan Tania mulai merengkuh leher Randy dan kedua lengan Randy kembali memeluk pinggang Tania possesive. Kini wajah Randy kembali mendekat kearah Tania dan kini bibirnya sudah mendarat dengan begitu lembutnya dikening Tania. Begitu terasa berbeda dibandingkan dengan saat Randy menciumnya diacara pertunangan mereka berlangsung malam itu. Hingga Tania dan Randy mampu meresapinya sehingga tercipta hasil yang begitu indah karenanya. "Wohooo.. perfect.. thanks Ran, Tania, hasilnya keren banget.." pekik Gery dengan bahagianya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN