Heart Break

1060 Kata
Tania dan Randy masih saja menangis tersedu-sedu ditempat mereka masing-masing. Hingga tak mereka sadari jika malam semakin larut. Mama dari Tania mulai menghubungi Jack dan menanyakan apakah Tania bersamanya atau tidak. Namnun ternyata saat ini Jack sedang berada di Indonesia. Dan sudah sejak terakhir mereka saling bertemu Tania memblokir nomornya. Jack juga sempat merasa khawatir dengan keadaan Tania namun ia tak punya waktu untuk mencoba menemuinya. Karena ia yang besok akan melangsungkan sebuah pertunangan di Jakarta. Setelah Jack memberitahu Mama Tania dimana tempat biasa Tania pergi dikala ia banyak masalah. Mama Tania pun segera meminta Tristan untuk mengantarnya kesana. Hingga neberapa saat kemudian mereka tiba ditempat itu. Mama Tania merasa begitu iba melihat putrinya yang kini tak karuan dengan wajah yang sudah dilunturi mascara juga rambut yang berantakan sebab Tania yang mengacak-ngacaknya sendiri. Dengan perlahan Mama dan Tristan menghampiri Tania dan Mamanya mulai memeluknya begitu hangat saat ini. Mama Tania seakan dapat merasakan seperti apa penderitaan putrinya saat ini sehingga airmatanya turut mengalir membasahi pipinya. Dan kini Tania mulai membalas pelukan sang Mama tak kalah hangat, seraya terus terisak dalam peluknya. Mama dan Tristan berusaha untuk menenangkan Tania dan ingin segera mengajaknya pulang. Sebab saat ini tubuh Tania yang sudah mulai dingin karena terpaan angin kencang sejak tadi. "Kami hanya ingin memberi jalan yang terbaik untukmu Nak. Mama ngerti perasaan kamu Nak. Mama tahu bagaimana rasanya dikala kamu yang secara tiba-tiba harus menikah dengan seorang laki-laki yang tak pernah sedikit pun kamu cintai. Tapi kita juga harus merelakan orang yang kita cinta bersanding dengan orang lain. "Mama pernah berada diposisi kamu Nak. Mama pernah merasakan hal yang serupa dengan kamu. Karena sebenarnya Mama menikah dengan Papamu disebabkan sebuah perjodohan. Bahkan Papamu itu lebih mencintai perempuan lain Nak. Karena sebelum kami menikah, Papa telah memiliki seorang kekasih. "Namun seiring berjalannya waktu, cinta kita dengan perlahan saling tumbuh. Semenjak kamu hadir kedunia ini Tristan. Papa mulai mencintai Mama dengan setulus hatinya. Hingga kami dapat menemukan kebahagiaan yang utuh dalam kehidupan berumah tangga. "Jadi Nak, Mama minta kepada kalian untuk jangan pernah kalian coba untuk menyerah. Karema sesungguhnya cinta akan tumbuh disebabkan oleh rasa saling mengerti juga peduli. Bukan karena kita yang lebih mementingkan ego kita masing-masing sayang. "Pelan-pelan saja, tapi kita harus tetap percaya jika Allah SWT tidak akan membiarkan kita sendirian. Kita serahkan saja segalanya kepada Allah ya sayang. Jangan menyerah sebelum kita jalani segalanya. Sekarang kita pulang ya Nak. Sudah malam sayang, Mama gak mau kamu menapa-kenapa." Jelas Mama Tania panjang lebar seraya terus mengelusi kepala Tania dengan begitu lembut. Sehingga Tania dapat kembali menemukan titik nyaman dalam hidupnya. Dan ia pun mulai bersedia untuk kembali pulang kerumah. Mama Tania memerintahkan supir pribadinya untuk membawa mobil mereka dan Tania pulang bersama Tristan juga sang Mama didalam satu mobil yang sama. Setibanya dirumah, dengan segera Mama meminta Tania untuk segera beristirahat dan tak boleh memikirkan hal apapun tentang kehidupannya. Tania menuruti semua kata Mamanya, hingga kini ia mulai terlelap didalam tidurnya. *** Sedangkan Mommy Randy, beliau sudah mengetahui dimana putranya akan menyendiri dikala Randy mulai frustrasi. Tanpa menunggu waktu lama Mama Randy segera menaiki lift menuju roof top. Dan setibanya disana dengan segera ia memberikan banyak wejangan juga mengatakan kepada Randy jika Tania adalah seorang gadis baik-baik yang tak akan menyakitinya. Juga akan selalu setia menjaganya didalam kondisi apapun. Sebab Mommy nya ketahui dari Mama Tania jika Tania telah memilih sesuatu, ia tak akan melepaskannya. Juga akan menjaganya dengan sebaik mungkin. Perlahan Randy mulai mempercayai sang Mama dan mengajaknya kembali kekamarnya. "Please kamu percaya sama Mommy mu ini Ran. Jangan terus kamu besarkan egomu. Karena sesungguhnya kami hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kamu. Agar kamu juga dapat berbahagia nantinya. Ayo Nak, kita kembali kekamarmu ya," ucap Mommy Randy dengan begitu lembutnya. "Mom , Mommy jangan pulang ya. Lebih baik Mami tidur dikamar sebelah. Tangan Mommy mulai dingin Mom , Randy takut Mommy sakit. Ayo Mom," jawab Randy yang mulai luluh. Mommy pun kini merangkul pinggang Randy seraya segera membawanya kekamar. Terlihat Randy yang begitu terlihat rapuh juga pasrah. Sehingga membuat Mommy nya begitu takut Randy tak akan mampu menjalaninya nanti. Namun Mommy nya juga percaya jika Tania mampu menyayangi juga mencintai Randy dengan setulus hati. *** Pagi telah menjelang. Baru saja Tania membuka kedua bola matanya, ia sudah kembali teringat mengenai perjodohannya dengan Randy. Hingga membuat d**a Tania menyesak seketika. Tania tarik napasnya dalam-dalam. Berusaha untuk menetralkam suasana, namun nihil, semua itu hanya sia-sia. Dan kini ia mulai pergi mengambil wudlu dan berharap jika akan ada titik terang dalam menghadapi setiap masalah yang kini melandanya. Renata yang melihatnya pun tersenyum manis seraya berjalan menghampiri Tania dengan bahagianya. "Subhanallah adiknya Kak Rena, sekarang sudah makin rajin ya solatnya," puji Renata. Tania pun hanya tersenyum getir seraya menyeka airmatanya yang masih menggenang dimatanya. Berusaha ia simpan lukanya meski masih terasa sakit juga menganga. Kini Renata mulai merangkulnya seraya mencoba untuk menghiburnya. "Cheer up dong Tan. Mana nih Tanianya Kakak yang selalu membawa keceriaan juga keseruan dalam hidupnya Kakak. Jangan sedih-sedih lagi dong Tan, pleeease," ucap Renata seraya mengelus punggung Tania. Tania pun kembali berusaha tersenyum, namun kini airmatanya kembali mengalir begitu saja. "Yah, kok malah nangis sih Tan, kedatangan Kakak kesini kan kepengin hibur kamu," ucap Renata lagi. "Iya Kak Tania minta maaf ya. Karena rasanya masih sulit banget buat ikhlasin semuanya Kak. Hiks..hiks.. waktu Kak Rena sama Kak Tristan menikah dulu sih enak ya Kak. Kalian menikah atas dasar cinta dan saling mencintai. Sampe wajah Kakak itu berseri banget waktu dipelaminan. "Aku gak tahu gimana jadinya pertunangan dan pernikahanku nanti Kak. Aku gak tahu apakah aku mampu berpura-pura bahagia dan tersenyum sumringah diaituasi hatiku yang sebenarnya hancur gak karuan. Hiks..hiks.. " isak Tania yang berusaha untuk mengungkapkan isi hatinya. Renata pun kembali memeluknya dengan airmata yang turut membasahi pipinya. "Kakak Yakin kalau Randy itu orang baik kok Tan. Kakak yakin jika pernikahan kalian gak akan menjadi sebuah pernikahan yang seburuk itu. Jadi Kakak mohon sama kamu untuk jangan seperti ini ya. "Jangan hantui diri kamu sendiri dengan rasa takut Tania. Karena nantinya hal itu juga yang akan buat kamu semakin tersiksa. Kami semua ini sangat menyangi kamu. Dan kami juga akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu," ucap Renata dengan yakinnya. "Iya Kak. Tania janji jika akan melakukan yang terbaik juga berusaha menjadi perempuan yang lebih baik," ucap Tania dengan yakin. "Alhamdulillah.." ucap Renata seraya tersenyum lega.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN