Setiap Tania memanjatkan doanya. Selalu saja ia tak sanggup untuk menahan airmata kepedihan dalam hidupnya. Merasa begitu berdosa atas apa yang telah ia perbuat selama hidupnya. Sehingga kini sebuah karma buruk yang tengah ia tuai. Sehingga kini isak tangisnya kembali memenuhi seisi ruangan. Namun segera ia seka airmatanya sebab ia tak ingin jika Randy akan melihat matanya yang sembab dan kembali mengatainya seorang wanita yang cengeng juga lemah. "No Tan! Pokoknya lo harus buktiin ke Randy kalau lo bukan wanita yang lemah dan lo bisa jalanin kehidupan lo dengan baik! Semangaaatt" monolog Tania seraya segera pegi ke toilet untuk membasuh wajahnya yang basah oleh airmata. Tok..tok..tok..tok.. "Tania.. Tania.. Tania.. are you there?" pekik Randy seraya mengetuk pintu kamar Tania. "Yeah,