BAB 9

1468 Kata
Tampak seorang gadis tengah terduduk dibangku taman sekolah, seluas senyum manis terukir di bibirnya tatkala melihat sebuah foto-foto seorang wanita bersama seorang pria dilayar ponselnya. Foto dirinya bersama dengan sang pria . Min Yoogi. Foto-foto saat mereka saling melempar senyuman manis, menikmati waktu bersama saat liburan, dan juga beberapa foto konyol mereka ambil. Hyumi begitu merutuki dirinya sangat bodoh karena tidak bisa menyapa Yoogi, hari ini Hyumi selalu menjauhi Yoogi, bahkan Yoogi juga tidak mendekatinya, hanya bisa menatapnya dari jauh. Dalam lubuk hatinya yang terdalam Hyumi sudah memaafkan hal tersebut, itu bukanlah salah Yoogi, Hanbyun mengajaknya untuk berkelahi duluan, dan itu juga bukan salah Hanbyun, pria itu hanya bermaksud untuk menolongnya. "kenapa aku harus marah pada Yoogi sunbae -payah kau Hyumi" Tiingggggggggg>>>>> Suara bel terdengar dari arah pintu rumahnya. Hyumi bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju kelasnya, tanpa dia sadari ada sepasang mata terus mengawasi Hyumi dari jauh dengan tatapan sendu. *** Hyumi dan Saeyoung tengah berjalan menuju sebuah halte bis, sesekali mereka tertawa karena topik yang sedang mereka bicarakan. Cekitttttttttttt>> Hyumi dan Saeyoung terkejut dan menatap protes sang mobil Hyundai hampir saja menabrak mereka berdua. "apa dia sudah gila?"protes Saeyoung. "Hyumi-A"panggil Jimmy dan keluar dari mobilnya "ohh.... Jimmy sunbae. Annyeong (halo)"sapa Hyumi. "Hai"sahut Jimmy dengan raut wajah datar. "Oh ya. Neo micheoseo.(Apa kau sudah gila) Kau hampir menabrak kami barusan-eoh"protes Hyumi saat tersadar atas apa mereka alami barusan, dan ternyata Jimmy dibalik semuanya. "protesnya nanti saja -lebih baik kau ikut aku"Jimmy menarik tangan Hyumi dan membawanya kedalam mobilnya "ta... tapi bagaimana dengan Saeyoung"ucap Hyumi "aishh, Hei nona kau juga masuk lah"Saeyoung tersentak, namun wanita ini malah diam memperhatikan Hyumi sedang dipaksa masuk oleh Jimmy kedalam mobilnya. "aishhh jinjja"decak Jimmy kesal, Jimmy kembali menemui Saeyoung. Ditariknya tangan Saeyoung untuk mengikutinya, dan membuat wanita itu masuk kedalam mobilnya mengikuti Hyumi. Jimmy masuk kedalam mobilnya, dan mulai melajukan mobilnya pergi dari sana. Hyumi duduk didepan samping Jimmy, menatap Jimmy bertanya-tanya, raut wajah Jimmy terlihat sangat gusar dan membuat Hyumi makin penasaran. "Jimmy-A, waeyo (kenapa)?!, apa terjadi sesuatu"Jimmy terlihat frustasi menoleh sekilas ke arah Hyumi, lantas kembali fokus ke jalan. "nde, Yoogi hyung"gumamnya sukses membuat Hyumi terpanjat "Yoogi hyung!, Yoogi sunbae. Waeyo?!! (Kenapa) A... apa terjadi? Apa dia baik-baik saja?"Jimmy hanya diam tanpa mengatakan apapun membuat Hyumi menjadi panik. "aishhh... Jimmy-A jawab aku!!"Jimmy menarik nafasnya gusar, pria itu terlihat sedang memikirkan sesuatu. "ada memberitahuku kalau Yoogi hyung sedang dipukuli oleh geng dari Shinwa high school -ahhh shiitt"umpat Jimmy. "Yoogi sunbae di pukuli!"gumam Saeyoung tak percaya, Jimmy mengangguk dengan matanya yang melirik Saeyoung dari kaca spionnya. Hyumi terbelalak, matanya mulai memanas dengan jantungnya berdegup kencang tak karuan -ketakutan sangat jelas diwajahnya. "eotteokhae (Bagaimana), lalu dimana anggota ATS lainnya" Jimmy menghelas nafasya gusar "aniya, (tidak ) mereka membolos saat jam istirahat. Jadi aku tidak tahu mereka dimana, aku sudah menghubunginya tapi tidak ada mengangkatnya satu orangpun. Tapi aku sudah mengirim pesan lokasi nya -aku harap mereka membaca pesanku" "tumben sekali kau kau tidak membolos"gumam Saeyoung. "aku sedang mengikuti masa hukumanku tadi, jadi tidak bisa membolos -untung saja"Saeyoung memutar kedua bola matanya malas. Pujian terselip dihatinya, ditariknya begitu saja. "aku kira sudah bertobat -ternyata. Dasar pria"batin Seyoung. *** Jimmy sampai di sebuah lapangan basket, biasa menjadi tempatnya bermain basket bersama Yoogi dkk...... "YOOGI HYUNGGGGGG"teriak Jimmy dengan mengedarkan pandangannya -matanya menatap tajam kesegala arah untuk mencari sesosok Yoogi di sana. "Jimmy-A, bagaimana ini. SUNBAEEEEE. YOOGI SUNBAE EODIGAAAAAAA" (dimana) teriak Hyumi. Hyumi berjalan ke sekeliling lapangan. "mungkin dia sudah pulang"gumam Saeyoung, dengan matanya ikut mengedar di sekeliling lapangan. "tidak mungkin, Shinwa tidak akan melepaskan Yoogi hyung begitu saja. Pasti mereka menghajar Yoogi hyung dengan kondisinya tidak akan bisa dikatakan baik dan bisa berjalan pulang sendirian"Saeyoung menatap ngeri Jimmy. Segitu mengerikannya kah 'pikirnya "YOOGIII SUNBAEEEEE"teriak Saeyoung. "YOOGI HYUNGGGG"teriak Jimmy. "SUNBAEEE!!"(senior) teriak Hyumi tiba-tiba, kakinya berlari ke sisi lapangan dan menadapati Yoogi tengah berbaring dengan jaket almamater menutupi wajahnya. Bagaimana Hyumi tahu ?? tentu saja name tag Yoogi begitu jelas terpampang dijas almamaternya. Yoogi terbangun dan mendapati yeoja akhir-akhir ini sangat dia rindukan tengan menatapnya dengan sejuta kekhawatiran dari raut wajahnya. Panik. Sangat jelas tercetak diwajah cantik sang gadis, bahkan matanya memerah dengan air mata diujung pelupuk matanya. "sedang apa kau di sini?"Yoogi menatap Hyumi dengan terkejut. "sunbae... sunbae, gwenchanayo!! Ada terluka. Wajahmu!!"desis Hyumi. Matanya menelusuri setiap wajah Yoogi, dan tangannya menepuk tubuh sang pria memastikan tercetaknya sebuah memar di sana., Namun Tidak ada. Wajah Yoogi bahkan masih mulus, tangan dan kakinya masih berada di posisinya dan kulitnya masih berwarna putih tanpa kebiru-biruan seperti seseorang terlihat habis dipukuli. "Jimmy bilang.... Di... di... dia bilang.. kauu..." "akhhh... PARK JIMIIIIIIIIIIIIIIINNNNNNNNNNNNNNNN"teriak Hyumi membuat Jimmy bergidik ngeri. "kemari kau -PRIA MENYEBALKAN, PARK JIMMYNNNNNNNN"Hyumi berlari ke arah Jimmy, dengan wajah memerah. TAK~ TAKK~ TAKKK~~ "ahhh.... Appo, appo, appo,,,,,,, Hyumi-A appoyo. Yoogi hyung tolong aku"Saeyoung terkekeh, tidak dengan Yoogi menatap Hyumi dan Jimmy dengan bingung Hyumi memukul Jimmy dengan bertubi-tubi menggunakan tasnya, "HYUNG tolong aku!"Jimmy berlari ke arah Yoogi, mencari perlindungan dengan berdiri dibelakang Yoogi. "Yak~ Jimmy kemari kau"Hyumi berusaha mendekati Jimmy, namun langkahnya tertahan oleh Yoogi berada diantaranya dengan Jimmy. "Ada apa ini sebenarnya Jimmy-A"Jimmy tersenyum canggung ke arah Yoogi, Tangannya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Sebenarnyaaaa" "Aku tidak tega melihat kalian berdua seperti ini hyung, kau seperti mayat hidup, Hyumi bak wanita tengah bosan hidup" "Jadi aku memutuskan untuk melakukan hal ini, hanya ini aku bisa. Aku tahu Hyumi, kau sangat merindukan Yoogi hyung, dan kau juga hyung. Aku begitu lelah melihat kepura-puraan kalian berusaha tidak peduli satu sama lain. Berhenti bersikap kekanakan, kau tahu melihatnya membuatku muak" "Cobalah untuk menyelesaikan masalah dengan cara mendengarkan alasan dari masing2 pihak, bukankah setiap masalah selalu ada alasannya. Mungkin dengan begitu kalian bisa saling mengerti dan masalah kecil bisa di atasi. Tidak perlu menjadi sebesar ini"Jelas Jimmy. "Dengan cara membohongiku!!"decak Hyumi kesal. "Lalu bagaimana caranya aku membawamu pada Yoogi hyung. Bukankah kalian saling menjauhi satu sama lain"Hyumi membuang wajahnya, buliran kristal bening meluncur begitu saja membasahi pipinya. "Hiks.. hikss... hiks.. Mianhae, mianhae"Yoogi mendekap tubuh gadisnya kedalam pelukannya, Tangannya mendekap tubuh kecil itu dengan erat. Hyumi terisak, tubuhnya bergetar dengan isakan kecil keluar dari bibirnya. "Mianhae sunbae, harusnya aku tidak melakukan ini, harusnya aku tidak bersikap seperti ini, aku takut.. aku takut sekali... aku kira kau benar-benar terluka.. hikss.. hiks.. hikss.."Yoogi mengelus kepala Hyumi dan makin mendekapnya dengan erat. "Aku juga minta maaf, maafkan aku. Aku tidak apa-apa, bukankah kau bilang padaku untuk tidak berkelahi atahu apapun. Aku menepatinya"Hyumi tersenyum dalam tangisnya. Yoogi melepaskan dekapannya -beralih menatap sang gadis. Kedua ibu jarinya menyeka air mata Hyumi, Yoogi tersenyum. *CHU Yoogi mencium Hyumi, gadis itu sedikit terpanjat namun tak lama matanya ikut terpejam dan membalas setiap lumatan Yoogi berikan. Banyak perasaan kerinduan di saluran dalam ciuman manis itu. "EKHEMMM" Jimmy berdecak kesal melihat sebuah drama romansa di hadapannya. "Yak~ kalian berdua ada sepasang jomblo di sini. Tidak bisakah kalian melakukannya di tempat lain saja"Yoogi dan Hyumi menghentikan ciumannya, Hyumi melihat ke arah Saeyoung dengan senyuman canggung di balas kekehan dari Saeyoung. "Arraseo, ayo kita pulang"Yoogi menarik tangan Hyumi untuk mengikutinya, dan meninggalkan Jimmy dan Saeyoung menatap mereka berdua dengan protes. "YAK~ tidak ada kata Terima Kasih untukku -aku harap kau mentraktir ku makan Hyungg"ucap Jimmy. "Aku akan mentraktir mu besok, dan antarkan sahabat Hyumi pulang. Kau harus bertanggung jawab"Jimmy melirik Saeyoung tak jauh darinya. "A...an...aniyo, aku bisa pulang sendiri"Saeyoung tersenyum paksa ke arah Yoogi dan Hyumi. Dia tidak mau harus berduaan bersama Jimmy. "Kalau begitu aku akan pulang bersama Saeyoung"Hyumi melangkah kan kakinya menuju Saeyoung, namun baru beberapa langkah Yoogi menariknya dan membuatnya kembali berdiri di samping Yoogi. "Aniyo, (tidak) kau pulang bersamaku. JIMMY-AA"ucap Yoogi dengan menatap tajam Jimmy. Yoogi berbalik, dan menarik Hyumi untuk mengikutinya menuju motor sport miliknya. "Kau ikut aku"mata Saeyoung menyipit menatap Jimmy mengulurkan tangannya. "Dengan mobil mu aku rasa tidak perlu -aku bisa pulang sendiri"Saeyoung berbalik membelakangi Jimmy dan melangkahkan kakinya untuk beranjak dari sana. Srett>>> "Yak~~ lepaskan Tanganku"protes Saeyoung saat tangannya ditarik paksa oleh Jimmy menuju mobilnya. Jimmy memasukan Saeyoung kedalam mobilnya, lalu berputar untuk masuk ke bagian pengemudi. "Pakai selt belt mu atahu aku harus memasangkannya"Saeyoung menatap sengit Jimmy sedang tersenyum remeh ke arahnya, dan buru-buru memasang sealt beltnya. "Cepat aku tidak mau pulang larut malam"perintah Saeyoung dengan matanya menatap lurus kedepan. "Cihh! Seperti aku ini supirmu saja -huh!"Jimmy mendengus -dapat dia lihat Saeyoung terus menatap ke arah depan tanpa melirik ke arahnya, sekalipun. Hal itu membuat Jimmy merasa di abaikan. Tak pernah ia di abaikan seseorang seperti ini kecuali oleh teman-temannya sendiri.  "Boleh aku tanya sesuatu padamu?"tanya Jimmy membuka topik setelah bermenit-menit dalam keheningan, kesunyian membuatnya jengah . "Hmmmm"dengus Saeyoung, membuat Jimmy tersenyum kecil. "Kenapa kau terlihat sangat membenciku? Apa aku punya salah denganmu"tanya Jimmy membuat Saeyoung mendengus. "jadi kau tidak ingat, sudah lupa -eoh?!!"Jimmy melirik Saeyoung sekilas, hingga akhirnya kembali fokus dengan jalanan "Apa maksudmu!"Saeyoung membuang nafasnya kasar.Menyebalkan. Saeyoung merasa percuma untuk menjelaskan semuanya. "Jadi kau tidak ingat"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN