***
‘Astaga, apa mungkin dia bisa masuk kedalamku?’ batin Clarissa bertanya pada diri sendiri.
Menggenggam miliknya, Axel mengurutnya berulang kali. Bagian tersebut semakin lama terlihat tampak membesar dan membengkak. Sedangkan pandangan Axel tak lepas dari tubuh polos Clarissa di atas ranjang.
Dia semakin tidak sabar ingin menerkam perempuan itu. Kemudian Axel naik ke atas ranjang dan kembali memerangkap tubuh Clarissa yang terbaring pasrah dengan posisi terlentang, seolah-olah perempuan itu sangat siap menerima dirinya.
“Malam ini akan menjadi malam panjang untuk kita berdua, Cla,” ucap Axel dengan suara serak di depan wajah Clarissa. Jarak wajah keduanya sangat dekat, bahkan hampir tak bersekat.
Clarissa membawa sebelah tangan ke arah wajah Axel, kemudian ia membelai lembut garis
