Gotta move on

910 Kata
Alex merasa terkejut dengan kedatangan Ryuji di balkon kamarnya, dan dia juga tamba terkejut karena Ryuji tidak menampakan ekspresi kesedihan sama sekali. Maka Kemudian sambil menatap wajah Ryuji, Alex berkata. "Se- setelah semua hal yang terjadi, seharusnya kau tidak datang kesini, seharunya kau menggantikan peran Billy sebagai ketua Faksi angin untuk sementara, dan mengurus semua anggota yang terluka ... Jangan pedulikan aku, aku hanyalah seorang Holy knight yang tidak berguna." Ucap Alex.  Lalu Perkataan itu membuat Ryuji terdiam sesaat, dan dia menjawab. "Hmm, Billy dan para anggota yang lainnya sudah mendapatkan perawatan, mereka akan segera pulih dan baik-baik saja ... Lalu Apa kau lupa? Bahwa Aku mendapatkan perintah secara langsung dari Billy untuk selalu menemani dan melindungimu, walaupun aku telah gagal, sehingga peristiwa kemarin harus terjadi. Maka dari itu sekarang aku akan mulai melanjutkan lagi tugasku, dan aku ingin meminta maaf kepadamu karena aku telah gagal." Ucap Ryuji.  "Ta- tapi, kau tidak salah Ryuji, kau sudah bertarung mati-matian ... Se-sedangkan aku malah ikut dengan musuh tanpa perlawanan, seharusnya aku bisa mengantisipasi ini semua." Ucap Alex yang masih merasa bersalah.  Namun Ryuji segera berkata. "Jika kau merasa bersalah, maka minta maaflah, lalu tebus kesalahanmu dengan cara menjadi orang yang lebih baik ... Itulah yang akan kulakukan. Maka dari itu aku datang kesini untuk meminta maaf kepadamu, jadi ... Apakah kau bersedia memaafkanku Alex?"  "Hah?"   "Jangan terus merasa bersalah dan terjebak dalam perasaan itu untuk waktu yang lama, karena hal itu hanya akan membuatmu tersiksa ... Aku juga merasa bersalah karena telah gagal melindungimu di sekolah, tapi sekarang aku meminta maaf kepadamu dan aku berjanji akan berusaha lebih baik lagi. Jadi aku akan bertanya sekali lagi kepadamu, apakah kau bersedia memaafkanku??"  "I- iya tentu saja ... Tapi Aku juga ingin minta maaf kepadamu."  "Ya, aku memaafkanmu ... Beres kan?" Ucap Ryuji  "I- iya." Alex tertegun atas perkataan Ryuji.  Dengan begitu, Ryuji pun berharap rasa bersalah yang membebani hati Alex akan sedikit berkurang.  "Sekarang apakah ada yang ingin kau lakukan, atau mungkin ada yang ingin kau tanyakan?"  "Eumm, bagaimana keadaan Billy dan yang lainnya?" Tanya Alex.  "Bukankah sudah kubilang, mereka akan baik-baik saja."  "La- lalu, bagaimana dengan Ara?" Tanya Alex dengan perasaan gugup.  "Hmm, Restorannya mungkin akan tutup selama beberapa hari, tapi aku yakin dia juga akan baik-baik saja."  Lalu sambil menunduk, Alex berkata. "Te- tentang Ren."  "Hmm, kemarin, Ketika aku sedang mencarinya di reruntuhan bangunan, para polisi terlanjur berdatangan, sehingga aku terpaksa harus menghentikan pencarian terhadapnya ... Namun hal yang membuatku sedih adalah, aku tidak bisa merasakan life force milik Ren sama sekali, sehingga dengan berat hati aku menyimpulkan bahwa Ren sudah tiada."  "..." Alex tidak bisa berkata apa-apa.  "Orang-orang seperti Billy dan Miran juga sepertinya sudah menyadari hal itu sejak bangunan sudah roboh."  "La- lalu bagaimana perasaan Ara saat ini?"  "Sama seperti kita semua, dia juga merasa sedih. Tapi dia berusaha keras menyembunyikan kesedihannya itu dan malah ikut mengobati teman-teman yang terluka walaupun berulang kali kami menyuruhnya untuk pulang."  "Di- dia, lebih kuat daripada yang kupikirkan."  "Tentu saja, jangan lupa, dia itu adalah adiknya Ren ... Ras pedang terkuat di kelompok Faksi angin." Ucap Ryuji.  "Ya, kau benar."  "Kita semua kehilangan sosok Ren, dan kita semua sangat terpukul dengan kejadian kemarin ... Tapi intinya adalah, Ren telah berkorban demi melindungi dirimu, dan kami sangat menghargai hal itu, sehingga yang harus kami lakukan selanjutnya adalah terus melindungimu, supaya pengorbanan Ren tidak sia-sia."  Seketika, Saat mendengar hal itu, mata Alex terbelalak, dan dia terkesima, sehingga kebanggaan yang dia miliki sebagai anggota kelompok Faksi angin, menjadi semakin bertambah.  Lalu Alex bertanya. "Ta- tapi, karena aku, ini semua terjadi, a- aku telah mengecewakan kalian semua."  "Hmm, kau malah merasa bersalah lagi ... Kau bahkan merasa bahwa dirimu telah mengecewakan kami, Padahal kami semua tidak merasa kecewa terhadap dirimu sama sekali, jadi jangan bebani dirimu lagi dengan rasa bersalah atas peristiwa kemarin. Sudah saatnya bagimu untuk bangkit dan terus maju."  Kemudian Alex menganggukan kepalanya sambil tersenyum kepada Ryuji, dan Ryuji melanjutkan perkataannya.  "Sejak awal tidak ada yang bilang bahwa perjuangan ini akan mudah, dan tidak ada yang bilang bahwa nyawa kita semua akan aman. Yang harus kita lakukan hanyalah memperjuangkan apa yang benar, dan teruslah berusaha untuk menjadi lebih kuat." Perkataan dari Ryuji tersebut mampu memotivasi Alex untuk bangkit.  "Baiklah, aku akan berusaha." Ucap Alex.  "Bagus ... Kau masih muda nak, kau belum dikecewakan orang sebanyak yang kualami, dan kau juga belum kehilangan orang sebanyak yang kualami ... Maka persiapkanlah dirimu untuk terus memperkuat fisik dan mentalmu." Ucap Ryuji.  Dan ucapan itu mampu membuat Alex tersadar bahwa menangis dan meratapi nasib memang dioerbolehkan, namun tak ada gunanya terlalu lama merasa sedih, karena yang lebih penting untuk dilakukan adalah menebus rasa bersalah kita dengan cara menjadi lebih kuat dan menjadi pribadi yang lebih baik.  Singkat cerita, beralih ke tempat lain, atau lebih tepatnya di Restoran Ren dan Ara. Saat ini Ara terlihat sedang melakukan kegiatan bersih-bersih seperti menyapu, mencuci piring kotor, mengelap meja dan kursi, menata peralatan dapur, dan lain sebagainya.  Lalu Pada siang hari, Ara sedang berada di belakang restoran untuk membuang sampah, sepertinya sepulang dari klinik Dr. Otto, dia langsung membersihkan Restoran milik mendiang kakakknya tersebut, karena hal itu sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari sesuai dengan perintah dari mendiang kakaknya, dan walaupun Ara bisa pulang ke rumah lalu merenung seharian, tapi dia tidak melakukan hal itu karena air matanya sudah habis, setelah semalaman menangis di ruangan yang sepi, supaya teman-temannya yang lain tidak melihat. Dan sekarang Ara lebih memilih untuk menyibukan diri dengan cara membersihkan Restoran.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN