Lullaby 25

1990 Kata

“Tuan?” “Berengsekk!” Rajata refleks mengumpat, karena kaget. “Kau mau mati, hah?!” “Saya tadi sudah mengetuk pintu, memanggil Anda, tapi tidak direspon. Sekarang saya mendekat dan Anda masih belum menyadari. Ini pertama kalinya Anda kehilangan fokus.” Indra dengan santai menjelaskan, ia juga berani membalas tatapan berang Rajata. “Sejak kapan Anda mengawasi Nona Kamania, Tuan?” Rajata menutup laptopnya nyaring. “Bukan urusanmu!” Kemudian ia menyingkirkan benda di depannya. “Dengar, Indra, jangan ulangi lagi! Kau tidak hanya lancang, tapi juga melanggar privasiku!” “Lalu, bagaimana dengan privasi Nona Kamania?” Melihat Rajata melontarkan tatapan setajam belati, Indra mengangguk sekali. “Maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud langcang, tapi hanya bertanya.” “Katakan sekarang, apa yang kau in

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN