Grizelle menelan salivanya sendiri dengan begitu berat. Entah apa yang akan ia lakukan, jika memang, ayah dari putranya benar-benar masih hidup. Rasa-rasanya, ia sendiri pun bingung. Karena, sudah tidak memiliki muka lagi, untuk bertemu dengan orang yang sudah berusaha ia lenyap kan nyawanya. "Griz, akan mempertemukan seorang anak dengan ayahnya," ucap Grizelle tanpa menatap ke arah mata Gerald. "Dan bagaimana, kalau seandainya dia sudah tiada??" Pertanyaan kedua adalah pertanyaan, yang tidak ingin Grizelle dengar sama sekali. Namun, sudah telanjur diucapkan oleh kakaknya itu. "Mungkin, Griz akan kembali ke Inggris. Menghabiskan waktu bersama dengan Sam di sana," ucap Grizelle lemas. "Pulanglah ke Inggris, Griz! Karena dia, sudah tidak ada lagi di dunia ini!" cetus Gerald dengan sang