Di ruang tamu. Jari jemari Gerald menari-nari di atas layar MacBook. Kedua bola matanya terfokus, hingga nampak begitu lama baru berkedip. Ia membuka satu persatu isi file, yang tersimpan dengan sedemikian rupa di dalamnya. Napas berhembus dari mulut dan hidung secara serentak. Gerald mengangkat kepalanya, lalu menoleh dan menggeser MacBook yang berada di hadapannya tadi, ke arah samping dan terhenti di hadapan Sean. "Ini Pa. Keuntungan yang kita dapat, di satu tahun ke belakang. Bagaimana, Pa?" tanya Gerald. Sean dengan seksama memandangi setiap angka-angka yang tertera. Kinerja yang cukup bagus. Hingga memiliki hasil yang bagus juga. "Wah, keuntungannya lumayan juga. Ternyata, kamu cepat belajar dan bisa Papa andalkan," puji Sean, membuat Gerald tersenyum semringah. "Tapi, ada yang