Grizelle duduk termenung di tepi tempat tidur. Sambil memikirkan lagi, pertemuannya dengan Griffin tadi. Masih melihat orang yang sama. Namun, dengan situasi dan juga perasaan yang begitu berbeda. Biasanya, Grizelle akan selalu melihat sebuah senyuman di bibir Griffin dan bahkan, sebelum ia mendorongnya di hari itu, senyuman di bibir Griffin, masih sangat membekas di dalam pikirannya. Begitu hangat. Begitu dekat. Tapi sekarang, suasananya sangat jauh berbeda. Tidak ada lagi senyuman tidak ada lagi kehangatan. Hanya sikap dingin dan juga sebuah tatapan mata yang tajam, yang selalu ia dapatkan, dari laki-laki itu. Grizelle mengembuskan napas panjang. Seketika, ia merasakan kerinduan yang mendalam. Terhadap sosok Griffin saat lima tahun yang lalu. Andai saja waktu bisa ia ulang kembali.