40. Curiga.

868 Kata

"Udah lega sekarang. Ayo lanjutin makannya." Iwas kembali duduk di kursi dan makan dengan lahap. Ia tidak sadar kalau empat orang yang ada di meja makan terus memandanginya dengan keheranan. Bayangkan, Iwas baru saja muntah-muntah hebat. Namun ia bisa kembali makan seperti tidak terjadi apa-apa. "Vira, Ibu boleh menanyakan sesuatu padamu tidak? Tapi kamu jangan tersinggung ya?" Bu Arini memberanikan diri bertanya. Tingkah tidak biasa Iwas menerbitkan kecurigaannya. "Silakan, Bu." Vira meletakkan alat makannya. "Apa kamu sedang, ehm, hamil?" tanya Bu Arini terus terang. "Ibu!" Pak Ilham dan Iwas serempak menegur Bu Arini. Sementara Nabila melongo. Ia tidak menyangka kalau ibunya berani bertanya sefrontal itu. "Ibu pertanyaannya kok begitu?" Iwas menegur ibunya. "Habisnya tingkahmu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN