14. Tiga Kosong!

827 Kata

"Baik, saya lanjutkan. Saya berjanji pada ayah, bahwa setelah anak saya lahir, maka saya akan menuruti semua kemauan ayah. Sayangnya saat saya melahirkan, kedua orang tua saya mengatakan bahwa anak saya tidak dapat diselamatkan. Saya sedih seperti orang gila. Berbulan-bulan lamanya saya menangisi ketidakberpihakan nasib pada saya. Sebelum ayah mengingatkan akan janji-janji saya. Begitulah, Saya tidak mengetahui akan keberadaan Zana hingga pukul sebelas siang tadi saat ibu saya menelepon. Jelas sekarang, Bang?" Baru saja selesai mengungkapkan kisah masa lalu, terdengar suara aneh yang berasal dari perut Gayatri. Ketika suara aneh itu muncul lagi, wajah Gayatri memerah. Suara aneh itu ternyata perutnya yang berbunyi. "Kamu lapar, Tri? Makan saja dulu di kantin." Iwas refleks menasehati.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN