35. Bencana!

809 Kata

Iwas mengelengkan kepala beberapa kali. Sedari tadi matanya terus berkunang-kunang. Ia tidak bisa fokus melihat sesuatu. Selain itu kepalanya juga pusing. Ditambah dengan suara musik dan keriuhan kolega-kolega Vira yang asik bergoyang, kepalanya serasa mau pecah. Iwas membuka dua kancing kemejanya. Sekarang ia merasa kepanasan. Padahal ruangan ini berpendingin udara. "Pak Nara kenapa? Dari tadi saya perhatikan Pak Nara gelisah sekali?" Rudy, staff marketing Wibawa Real Estate mendekati Iwas. "Iya, Rud. Kepala saya pusing sekali. Mungkin karena suasana di sini berisik." Iwas menarik-narik kemejanya. Mencoba mencari angin dengan cara termudah. "Saya rasa sebaiknya Pak Nara istirahat saja. Masalah di sini biar saya yang menghandle." Rudi mencari solusi. Calon suami atasannya ini jelas t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN