suara mobil Letia yang menjauh dan kini hilang dari pendengaran membuat aku yang sudah menyambar jaket dan kunci mobil akhirnya hanya bisa terduduk lemas di kursi. Bukan karena suara mobil itu telah menghilang dan sulit untuk kejar aku juga merasakan kepalaku sangat pusing dan tubuhku terasa remuk. Meski dengan hati panas dan geram yang luar biasa aku kembali duduk. Bukan saja akan merasa sangat pusing ketika mengendalikan kemudi, aku juga yakin mobil Letia tidak akan terkejar. Aku menelan ludah dan kutahan saja rasa panas yang membakar di d**a, kutahan juga rasa penasaran pada pria yang akan ditemui Letia di suatu tempat sana. Sebegini menyakitkannya berumah tangga dengan perempuan penghianat seperti Letia? Sebegini sesaknya hati ini mendapati perempuan yang selama ini kucintai dan ku