Ray tersenyum masam. Dia merasa diabaikan oleh Livya dan kakek yang tampak seru mengobrol di teras belakang rumah. Keberadaan Ray di sana seolah tidak dianggap. Ray berusaha sesekali menimpali percakapan kedua orang itu, namun sama sekali tidak ditanggapi oleh keduanya. "Ngomong-ngomong, kamu udah punya pacar belum, Vya?" tanya sang kakek tiba-tiba. "Belum, kek." "Masa, sih? Tapi, pasti banyak yang mau sama kamu, ya?" Livya hanya menanggapinya dengan tersenyum. Sedangkan Ray menajamkan pendengarannya. Setahunya memang Livya tidak mempunyai pacar, karena selain bekerja, perempuan itu lebih sering ada di rumah. Sesekali pergi keluar bersama orang tuanya atau main ke tempat Anita. Tapi, bisa saja kan kalau ternyata Livya menjalani hubungan jarak jauh dengan seseorang di luar negeri? Mengi