Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Mas, sebenarnya apa yang Mama Halimah katakan padamu tadi? Sepertinya dia tadi marah ke kamu," tanya Novi yang duduk di samping Bima. Sambil mengemudikan mobilnya. "Tidak, Sayang. Tante Halimah hanya mengucapkan selamat atas pernikahan kita." "Kamu yakin?" ucapnya seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan sang suami. Bima yang sedang konsentrasi mengemudikan mobilnya hanya mengangguk kecil. Dia bukannya tidak mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Hanya saja keadaan Novi yang sedang hamil besar membuatnya menyembunyikan kejadian sebenarnya. Bima khawatir sang istri akan terbebani dengan masalah antara dia dan keluarga Soni. Hingga nanti akan membahayakan kesehatannya dan anak yang ada di dalam kandungannya. Beberapa jam berlalu, mereka pun akhirnya tiba di rumah. "Ma