Bab 4

668 Kata
Happy Reading! Jleb "Emppp_" Ayyara menutup mulutnya agar jeritan yang hampir ia keluarkan tertahan. Bahkan kini tubuhnya sudah bergetar menahan tangis akibat rasa sakit setelah kewanitaannya dimasuki dalam sekali hentak. Sedang Arvind kini mati-matian menahan diri agar tidak menyodok kasar gadis di bawahnya. 'Sial, sempit sekali.' batin Arvind saat kejantanan besarnya terasa diremas kuat hingga sedikit nyeri. Arvind melihat penyatuan mereka lalu tertegun. "Kau masih perawan?" tanya Arvind setelah melihat darah yang menetes di antara penyatuan mereka. Jika Arvind tahu, maka ia akan bersikap lebih lembut dan tidak memaksa seperti tadi. "Hiks" Merasa sedikit bersalah, Arvind langsung mencium Ayyara lalu melumat bibir gadis yang sudah bukan perawan itu. "Empp_" desis Ayyara membuat Arvind tersenyum lalu ciumannya turun ke leher dan memberi sedikit gigitan di sana. Jajahan Arvind turun ke dua benda bulat yang sedari tadi terlihat sangat menantang. Cupp Cupp Arvind mengecup bergantian p******a Ayyara lalu mengulum salah satunya. "Aw_sakitt." jerit Ayyara lalu berusaha mendorong kepala tuan Arvind dari payudaranya. Dorongan itu sedikit keras membuat Arvind berdecak kesal karena merasa ditolak. Arvind bangun lalu menaikan kedua kaki Ayyara di pundaknya. Sepertinya ia tidak perlu beramah-tamah lagi. "Tu_ Jleb _arghhhhhh" Jerit Ayyara saat tuan Arvind menarik setengah kejantanannya lalu menghentak kuat hingga Ayyara merasa tubuhnya terbelah. Arvind menyeringai lalu melakukan hal yang sama beberapa kali. Jleb Jleb Jleb "Arghh_ampun tuan hiks tolong berhenti.." teriak Ayyara lalu menyentuh perutnya yang terasa nyeri. Arvind mengabaikan teriakan Ayyara dan mulai menyodok cepat dan kasar. Kejantanannya menusuk dalam hingga Ayyara kembali mendesah dan menjerit. Plok plok plok "Ini nikmat_hh" Desah Arvind lalu menurunkan kedua kaki Ayyara kemudian menunduk dan memeluk gadis itu tanpa memelankan laju hujaman pinggangnya. "Ahhh_ahhh_ahhh_tuannn"Desah Ayyara memukul pundak tuan Arvind agar pria itu berhenti. Namun bukannya berhenti, ia malah merasakan sensasi yang aneh pada tubuhnya. Tubuh Ayyara meremang antara sakit dan nikmat. "Ughh_hhhh"Ayyara meremas rambut tuan Arvind saat kewanitaannya terasa akan meledak. Plok plok plok "ahhh_ahh" Arvind segera mencium bibir Ayyara agar gadis itu tidak bisa mendesah kencang. Arvind tahu, Ayyara akan segera sampai pada pelepasannya. Terbukti dengan cengkeram kewanitaannya yang terasa semakin kuat di kejantanannya. "Hhh" Arvind melepas ciumannya lalu memfokuskan pada laju hujamannya. Ia tidak tahan lagi. Rasanya ia juga akan meledak sebentar lagi. Plok plok plok Hujaman Arvind menjadi tidak manusiawi. Ia menusuk kencang dan dalam membuat Ayyara menjerit dengan tubuh yang gemetar. "Tuaaann_arghhhh" teriak Ayyara dengan kedua tangan yang mencengkram sprei dan kedua mata yang memutih disusul dengan tubuhnya yang mengejang dan cairan hangat yang keluar dari kewanitaannya. Arvind berhenti sesaat untuk menikmati ekspresi Ayyara. Ada setitik rasa bangga di hati Arvind saat melihat ekspresi kenikmatan yang baru saja Ayyara raih dan itu karena dirinya. Jleb Ayyara melotot lalu menggeleng saat tuan Arvind kembali bergerak di kewanitaannya. "Jangan tu_ahhhhh" Desah Ayyara panjang saat Arvind kembali menghujam kasar kewanitaannya yang masih sensetif. Tubuh Ayyara terhentak maju mundur seiring hujaman Arvind. Dan kali ini Arvind akan mengejar kepuasannya sendiri. Ia bergerak semakin cepat membuat Ayyara kembali memeluk perutnya yang kembali nyeri. "Tuan_hh tolongg berhentii_ahhh" ucap Ayyara namun toh tidak didengar oleh Arvind. Arvind malah semakin bergerak cepat saat kejantanannya terasa membesar dan siap memuntahkan lahar panas. Plok plok plok Ayyara mendongak. Perasaan ingin meledak kembali muncul. Begitupun Arvind yang menghujam begitu dalam dan_ "Arghhhhhh" Arvind dan Ayyara mendesah bersamaan dengan cairan mereka yang menyatu hingga membasahi tempat tidur. Arvind mengatur napasnya lalu menarik kejantanannya yang masih setengah tegang. Sedang Ayyara langsung berbalik dan memeluk perutnya. 'Maafkan mama, sayang. Tolong jadilah anak yang kuat.' Batin Ayyara. Jangan sampai apa yang terjadi malam ini membuat bayinya sakit. Sedang Arvind langsung berdiri dan memakai celananya. "Jangan sampai apa yang kita lakukan malam ini diketahui oleh Karin." ucap Arvind membuat Ayyara terisak. "Jika Karin sampai tahu dan membuat kandungannya terganggu, maka aku tidak akan segan mengusirmu ke jalanan." ancam Arvind lagi lalu melangkah keluar dari kamar itu setelah memakai pakaian yang lengkap. Arvind kembali ke kamar utama lalu bergerak mendekati istrinya yang sedang tidur. Cupp "Papa menyayangimu, sayang." ucap Arvind setelah mengecup perut Karin, lalu melangkah memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN