Sakit

2295 Kata

Kami pamit pulang diantarkan oleh Mas Aris.  Seperti tidak terjadi hal besar antara Aku dan Ibu tadi. Mereka tetap melepaskan kepulangan Kami dengan Sumringah. Untung saja Aku masih mempunyai sisa sedikit kekuatan untuk tersenyum.  Sepanjang perjalanan Aku agak irit bicara,  sementara perutku  terasa semakin mual . "Gimana tadi,  nggak mengerikan seperti yang Kamu pikirkan kan?  Aku lihat Kamu baik-baik aja ketemu keluarga ku " Mas Aris membuka pembicaraan.  "Iya Mereka semua baik.. Aku yang salah " " Kamu bukannya salah, tapi karena kamu baru mengenal Mereka,  nanti setelah ini pasti akan lancar "  Asal kamu tau Mas... Nggak ada NANTI untuk kita.  "Jadi kapan Kita ke Bandung, Minggu depan? " "Ehm.. Aku baru ingat Minggu depan kan Anak-anak ujian semester,kayaknya belum  bisa ke Ban

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN