Bintang terkejut saat kesadarannya kembali. Matanya membulat sempurna dan dia langsung melepas pelukannya pada Abi, bergerak menjauh secepat mungkin. Namun rencananya untuk menciptakan jarak sia-sia karena Abi yang menyadari gerakan tiba-tiba Bintang dengan sigap menariknya kembali ke dalam pelukannya. "Mas, le—lepasin ... ma—maaf, aku lancang," suara Bintang terdengar tergagap, sedikit bergetar karena perasaan canggung yang tiba-tiba menyeruak di dadanya. Jantungnya berdegup kencang dan wajahnya mulai memerah. Abi tidak merespons permintaan Bintang. Dia hanya memejamkan matanya, menciptakan keheningan di antara mereka. Pelukannya semakin erat. Ada kehangatan yang menjalar dari sentuhan Abi, kehangatan yang terasa menenangkan bagi Abi sendiri. Dia ingin memastikan perasaan nyaman dan ten