“Barra nggak mau ketemu kamu.” Kalimat tersebut seketika membuat wanita di hadapan Wira mendongak. Kedua alisnya terangkat. Tatapan matanya mengarah pada Wira, seolah menuntut penjelasan lebih. “Bohong.” Satu kata itu akhirnya keluar dari mulut Sasmita. Wanita itu menatap Wira lekat, tidak percaya atas apa yang didengarnya barusan. “Kakak bohong, kan?” Wanita itu mengulang. “Kakak pasti bohong. Barra nggak mungkin bilang begitu.” “Kakak serius, Dek. Kakak tadi langsung pergi nemuin Barra setelah dapat kabar dari orang suruhan Kakak. Tapi pas Kakak sudah ketemu Barra dan minta dia buat ketemu sama kamu, Barra malah nolak. Barra bilang dia nggak mau ketemu kamu.” “Kenapa Kakak nggak coba paksa Barra? Aku yakin kalau Kakak paksa dia, dia bakalan mau ketemu sama aku,” ujar Sasmita. Sudah