49 - Keuntungan

1703 Kata
          “Apa malam ini kalian berempat bisa login Lord’s Regime?” tanya Sayuri pada Kai dan Fein yang baru saja kembali entah dari mana.           Kai mengedipkan matanya satu kali, kemudian membalas, “Sepertinya … bisa. Kenapa, kau akan melakukan sesuatu yang menarik lagi?”           Sayuri tersenyum tipis, kemudian membalas, “Ingin masuk ke dungeon dengan tingkat Spesialis lagi?”           Kai dan Fein langsung saling tukar pandang. Kemudian, dengan tawa pelan, Kai berkata, “Untung saja pengalaman sebelumnya yang kau mengajak kami masuk ke dungeon Spesialis tidak membuat kapok.”            Di sebelah Kai, Fein menganggukkan kepala setuju. “Kalau orang lain mungkin saja sudah gagal.”           Sayuri hanya terkekeh pelan dan membalas, “Aku akan menganggap jawaban kalian itu ingin ikut bersamaku.”           Fein mengibaskan tangannya beberapa kali, ikut tertawa miris. “Asalkan kau yakin kami bisa menyelesaikannya, tidak akan jadi masalah. Lagi pula, kami suka tantangan.”           “Ya, kami suka tantangan,” beo Kai di sebelahnya.           “Bagus. Aku harap kalian tidak akan berubah pikiran meski aku tidak mendapatkan informasi tentang apa pun mengenai dungeon yang satu ini,” tambah Sayuri yang masuk ke dalam mobil setelah Fein membukakan pintu untuknya.           Fein hanya bisa mengedipkan matanya satu kali. Kemudian, dengan ujung bibir yang sedikit bergetar, ia membalas, “Haha. Tidak masalah, ya. Kami suka tantangan. Ya …”           “Kita hanya akan kehilangan beberapa poin EXP ketika mati di dalam dungeon itu, ‘kan?” kata Kai sambil memasang sabuk pengaman setelah ia duduk di kursi pengemudi. “Apa dungeon yang kau bicarakan ini juga dungeon tersembunyi yang hanya bisa kita masuki satu kali sebelum terbuka untuk semua pemain?”           “Tidak. Aku ingat Kyle pernah mengajakku ke dalam dungeon ini sebelumnya. Berarti kalian tahu tentang dungeon ini,” balas Sayuri. “Tahu dungeon level tiga yang ada di desa Dawnvale dekat kota Krossten? Kali ini kita akan pergi ke dungeon itu.”           “Ah … sebelum kau meminta kami untuk ikut bersamamu menyelesaikan dungeon tersembunyi …” gumam Fein duduk di sebelah Kai, kemudian memasang sabuk pengaman. “Kami pernah menyelesaikannya satu kali, meski pun tingkat kesulitannya yang termudah, sih.”           “Tidak masalah. Setidaknya kalian ingat seperti apa medan dan juga pola monster yang ada di dalam dungeon itu, ‘kan?” tanya Sayuri.           “Nama dungeon itu ‘Dark Forest’ ‘kan?” tanya Fein. “Seperti namanya, isi dungeon itu seperti hutan di malam hari, dengan kabut tebal dan tanah basah seperti habis hujan. Monster di dalamnya juga terlihat seperti pohon, goblin, dan monster yang sering muncul di hutan seperti biasanya.”           “Setidaknya dengan mengetahui dasarnya saja sudah cukup,” balas Sayuri sambil menganggukkan kepalanya satu kali merasa puas. “Meski pun kalian tidak bisa login malam ini pun tidak akan jadi masalah. Aku tahu kalian cukup sibuk, jadi tidak perlu terlalu memikirkannya.”           “Ey, jangan terdengar seperti orang asing begitu,” desis Fein dengan dagu yang sedikit berkerut. “Lagi pula, tidak pernah ada yang merasa dirugikan di sini. Bukan begitu, Kai?”           Kai tertawa satu kali sambil menyalakan mesin mobil. “Masuk ke dalam dungeon tingkat Spesialis dengan level yang kecil cukup menyenangkan. Rasanya seperti saat menjalankan misi bila salah sedikit saja tidak hanya aku, tetapi seluruh tim akan kehilangan nyawanya.”           …           Sepertinya perumpamaan itu terlalu nyata …           .           .           Meski pun ada tim yang berhasil menyelesaikan Dark Forest tingkat Spesialis, Sayuri hanya akan merugi dalam hal papan peringkat yang akan dirilis ketika sepuluh pemain pertama mencapai level lima belas, dan juga hadiah tambahan yang didapatkan oleh pemain yang berhasil menyelesaikan dungeon tingkat spesialis pertama kali.           Tidak hanya itu, seperti yang ia pikirkan sebelumnya, ruangan rahasia itu tidak akan mungkin bisa dimasuki oleh seorang pemain tanpa peta yang saat ini sudah berada di dalam tas milik Sayuri, sehingga ia bisa santai dan tidak perlu khawatir.           Kai dan Fein berjanji akan membawa Kyle dan Emil untuk login Lord’s Regime. Masalahnya, Sayuri tidak tahu kapan mereka bisa melakukannya. Setelah menurunkan Sayuri di lobi hotel, mereka berdua pergi lagi. Mungkin kembali ke markas dan menyelesaikan tugas yang belum diselesaikan?           Karena waktu dan tempatnya logout Lord’s Regime kemarin kurang nyaman, ia harus login tepat waktu ketika server dibuka. Meski pun ia yakin sistem Gaia atau ‘kepintaran’ yang dimiliki oleh seorang NPC bisa menutupi kesalahan pemain yang tiba – tiba menghilang di depan mereka.           Sayangnya, Sayuri ‘menghilang’ ketika Austin ingin memperlihatkan pencapaiannya yang berhasil membuat ulang R – Potion. Jujur saja, ia khawatir kalau poin pertemanannya berkurang karena Austin mungkin berpikir kalau ‘Red Lily’ malah pergi meninggalkannya.           Dari pada melakukan sesuatu yang membuatnya rugi, ia lebih baik login lebih awal. Lagi pula ia tidak ada kerjaan lain …           Setelah membersihkan tubuh dan mengganti pakaian dengan yang lebih nyaman, Sayuri mematikan semua lampu yang ada di kamar hotelnya kecuali lampu tidur yang ada di sampingnya. Kemudian ia menggunakan helm VRnya dan merebahkan tubuhnya  di atas kasur hotel yang nyaman dan empuk.           …           Ngomong – ngomong soal kasur yang nyaman dan empuk, ia masih membawa kunci loker internet café tempatnya bermain Lord’s Regime sebelumnya.           Karena sudah dua hari tidak mengembalikannya … apa ia akan dikenakan denda? Haruskah ia mengembalikannya?           Meh, ia akan memikirkannya lagi nanti.           Merasakan sensasi seperti biasanya ketika ia berhasil login ke dalam Lord’s Regime, kedua mata Sayuri sedikit menyipit untuk membiasakan cahaya yang terpancar dari ruangan di mana dirinya berada.           Tidak terlalu jauh darinya, Austin masih sibuk mencari botol untuk memindahkan ramuan dalam kuali yang ada di depannya.           Sayuri mendesah lega, kemudian menyandarkan punggungnya pada dinding yang ada di belakangnya. Ia tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi.           “Ini dia! Hati – hati, meski sudah di dalam botol, ramuannya masih cukup panas,” kata Austin yang akhirnya selesai memindahkan ramuan yang ada di dalam kuali besar ke dalam botol yang lebih kecil.           Tidak seperti R – Potion yang dibuat oleh Dokter Dean ketika ia berhasil menyempurnakannya, ramuan yang dibuat oleh Austin terlihat berwarna oranye muda.           Menerima botol yang diberikan oleh Austin, sebuah jendela hologram langsung muncul tepat di depan wajah Sayuri.           [Item: R - Potion (D).           Deskripsi: Ramuan yang dibuat oleh ahli Alkimia Austin (NPC).           Properti: 20% kemungkinan untuk menghilangkan debuff racun. Memulihkan  10 HP setiap detiknya selama 10 detik. (Efek akan dibatalkan bila pemain terkena serangan).           Cooldown: 120 detik.           Berat: 0.2kg]           Jadi ini efek dari R – Potion  yang tidak sempurna. Bila mengabaikan kemungkinan untuk menyembuhkan debuff racun, ramuan ini hanya bisa menyembuhkan 100 HP dalam 10 detik. Tidak hanya itu, waktu cooldown ramuan ini cukup lama …           Austin membetulkan posisi kacamatanya, kemudian berkata, “Untuk saat ini saya hanya bisa membuat ramuan dari resep yang kau berikan sejauh ini …”            Melihat raut wajah Austin yang terlihat seperti anak kucing yang hilang membuat Sayuri merasa bersalah. Dengan cepat ia berkata, “Ayolah, kenapa wajahmu terlihat sedih begitu? Harus aku katakan berapa kali sampai kau tidak menyalahkan dirimu sendiri, sih? Aku memilih untuk memercayaimu, dan lihat, sebelumnya kau yang terus gagal akhirnya berhasil membuat ramuan R – Potion! Meski pun tidak sempurna seperti apa yang dibuat oleh Dokter Dean, bukankah kenyataan ini lebih baik dari pada kau yang terus – terusan gagal? Hm?”           Austin kembali membetulkan posisi kacamatanya yang sedikit merosot. “Maaf, aku tidak akan mengatakan hal itu lagi.”           “Bagus. Karena itu, bagaimana jika sekarang kau beristirahat terlebih dahulu? Kau tidak tidur semalaman, ‘kan?” balas Sayuri. Meski pun … Austin telah meminum Healing Potion … Sayuri tidak tahu efek samping apa yang mungkin diterima oleh NPC karena meminumnya.           “Ba— baiklah. Berhubung hari ini hari minggu dan aku tidak memiliki kelas, aku akan tidur dengan nyenyak setelah memindahkan semua isi ramuan yang ada di kuali itu ke dalam botol yang bisa kau gunakan, Red Lily,” balas Austin kembali sibuk dengan puluhan botol kecil yang ia keluarkan dari laci kecil tidak jauh dari kualinya.           [Sistem: Berhasil mendapatkan R – Potion x35]           Sayuri mengedipkan matanya satu kali setelah membaca notifikasi sistem yang muncul tepat di depan wajahnya.           Pantas saja pemain paling kaya di kehidupan Sayuri sebelumnya merupakan seorang Alkimia. Bagaimana tidak? 35 botol R – Potion dalam satu kali buat …           Seingatnya, harga pasar akar Quassia dan Honey Musk Bee cukup murah. Namun R – Potion yang ada di tangannya ini cukup mahal bagi pemain pemula.           Keuntungan yang dapat diambil oleh seorang ahli Alkimia ketika menjual benda ini bisa sampai lebih dari 5000%!           Sayuri hanya bisa menarik napas dingin di antara kedua giginya yang terkatup rapat dengan miris.           Lihat saja, pemain terkaya nomer satu di Lord’s Regime! Aku akan merekrutmu sebelum kau menjadi terkenal!           Tapi sebelum itu … Sayuri harus menemukan orang itu terlebih dahulu.           Sebuah suara yang terdengar seperti gemerincing pelan, menarik perhatian Sayuri. Sebuah indikator berwarna biru dengan lambang telepon muncul di sisi kiri atas yang mengganggu pandangannya.           “Kyle,” sapa Sayuri singkat setelah menerima panggilan itu.           “Yo, Say— Red Lily, maaf terlambat. Aku dengar dari Kai dan Fein kau ingin menyelesaikan dungeon dengan tingkat Spesialis lagi?” tanya Kyle.           Sayuri terkekeh pelan sebelum menjawab. “Itu benar. Kau akan membantuku, ‘kan?”           “Tentu saja. Tidak pernah rugi aku dan yang lainnya ikut bersamamu, Red Lily.”           [Sistem: Pemain ‘Kyle’ mengundang anda untuk masuk ke dalam timnya. Terima/Tolak.]           Seperti biasa, selalu bergerak dengan cepat.            [Sistem: Berhasil bergabung ke dalam tim.]           [Sistem: Anda menjadi ketua tim.]           “Tunggu aku di Dark Forest. Aku ingin mempersiapkan beberapa hal terlebih dahulu,” kata Sayuri melalui fitur chat team setelah bergabung dengan Kyle dan yang lainnya.           Balasan ‘Oke’ langsung didapatkan sedetik kemudian. Setelahnya, Sayuri menghadap ke arah Austin yang masih sibuk membersihkan peralatan Alkimianya.           “Austin, tepati janjimu untuk beristirahat, ya? Karena aku memiliki janji dengan seseorang hari ini, mungkin aku akan kembali mengunjungimu lagi nanti malam atau besok pagi.”           “Oh, tentu! Setelah tidur dan makan, aku akan mencoba untuk membuat ramuan itu dengan sempurna,” balas Austin sambil menganggukkan kepalanya dengan semangat. “Hati – hati di jalan, Red Lily!”           “Mhm, terima kasih,” balas Sayuri.           Setelah Sayuri keluar dari asrama akademi, ia tidak langsung pergi ke Dawnvale. Ada sebuah item yang harus ia beli terlebih dahulu, dan ia membutuhkan benda itu untuk menaikkan levelnya sampai batas minimal untuk membuat Guild di dalam Lord’s Regime. []  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN