Chapter 11

2004 Kata
" Bi, gue mohon sama loe kali ini aja ! Bantu gue , loe sendiri yang bilang kalau lo nggak hanya sebentar kenal sama gue pasti loe juga tau gimana sifat gue sebenar nya, loe pasti tau gimana  cinta nya gue sama REbecca  . Loe pasti tau seberapa sayang nya gue ke Rebecca " Ucap Dylan lirih yang mengharap kan sedikit saja belas kasihan dari kakak kekasih nya sekaligus sahabat nya itu. Dylan sangat tau diri tidak semudah itu sahabat nya memaaf kan nya mengingat diri nya yang sudah menyakiti adik satu - satu nya sahabat nya itu .  " Maafin gue lan tapi gue benar - benar tidak bisa kali ini  , gue udah pernah ngomong hal ini berulang kali sama loe kalau LO JANGAN PERNAH NYAKITIN ADIK GUE tapi ternyata lo nggak bisa megang kata - kata loe sendiri . Asal loe tau gue benar - benar nyesel ngeizinin loe waktu itu untuk kenal bahkan ngerestuin hubungan kalian berdua . seharuis nya gue tau kalau loe belum bisa melepaskan perasaan loe begitu saja keada Madelline mengingat sebagaimana cinta mati nya loe sama wanita jalang itu   " Ucap Abian Tegas seraya memati kan sambungan telefon nya secara sepihak . "Halo...halo bi.... ABIAN ? Aaaargg f**k ....shit " Teriak Dylan saat mengetahui kakak dari kekasih nya itu mematikan sambungan telfon mereka dan ketika ia ingin menghubungi Abian kembali telfon genggam sahabat nya itu sudah di matikan  .  "Gimana lagi cara nya aku buat nyari tau dimana kamu  sekarang sayang " ucap Dylan seraya menatap foto Rebecca yang terpajang di dinding kamar apartemen mereka. Dylan memang sengaja memajang forto Rebecca di sana untuk mengobati rasa rindu nya kata nya .  *PARIS Rebecca POV Sudah sebulan lebih aku tinggal di kota kelahiran nenek ku untuk meninggalkan semua kenangan yang membuat hati ku sakit namun semakin aku ingin melupakan nya mengapa bayangan itu malah semakin jelas dan tak kunjung pergi dari fikiran ku . Aku masih benar - benar mengingat kejadian satu bulan lalu yang membuat hidup ku hancur dan setiap kali aku mengingat nya tak terasa cairan bening hangat yang ada di pelupuk mata ku jatuh tanpa bisa ku tahan lagi mengingat semua yang berhubungan dengan lelaki itu membuat kyu merindukan nya namun membeci nya di saat yang sama pula . sampai terdengar suara ketukan dari luar pintu kamar ku Tok...tok...tok "Ya.... masuk aja oma aku tidak mengunci nya " Ucap ku sedikit teriak agar oma mendengar ku .  "Sayang apa kau sudah bangun ? " Ucap oma Rebecca lembut  seraya berjalan ke arah tempat tidur sang cucu kesayangan nya itu . Ya aku tidak pernah mengunci kamar ku namun oma ku juga pasti akan mengetuk pintu terlebih dahulu jika ingin masuk .. kata nya harus sopan karena aku juga pasti punya privasi sendiri. "Ya Oma aku  bentar lagi Rebecca akan bersiap untuk mandi  " Ucap Rebecca bohong seraya menghapus air mata nya dibalik selimut yang masih menutupi tubuh nya saat ini , bukan nya Rebecca ingin berbohong kepada sang oma tapi dia hanya tidak ingin membuat sang nenek curiga dan ikut merasa kan kesedihan nya . "Baik lah sayang , oma menunggumu di meja makan jangan lupa untuk mandi dengan air hangat agar tubuh mu relax " ucap sang oma seraya meninggal kan kamar sang cucu kesayangan . -Meja makan Setelah aku membersihkan diriku dan menyiap kan segala keperluan ku untuk kuliah aku melihat wajah ku di kaca kamar ku . Yang kulihat di cermin saat ini seperti bukan diri ku saja .. bagaimana tidak aku melihat mata ku yang sudah seperti zombi jadi sebelum aku turun ke bawah aku harus mengatasi hal ini  aku  harus menaruh sendikit foundation di atas  wajah ku tidak lupa untuk memberikan bibir ku sedikit lipstik agar terlihat lebih segar  . Aku mencari keberadaan tempat makeup ku dan menggerakkan tangan ku yang lincah ini untuk menutupi mata panda ku saat ini . Setelah aku rasa kalau semua nya sudah aman aku akhir nya turun ke meja makan menyusul Oma ku yang sedari tadi menyiap kan ku sarapan .  "Bonjour Oma ku yang cantik dan sexy " Ucapku Seraya mengecup pipi Oma ku sayang seraya duduk di kursi depan berhadapan dengan Oma  . "Bonjour belle ( pagi cantik )" Ucap nenek ku seraya tersenyum pada ku lembut  . "Hari ini kamu ada jadwal apa sayang ? apa kah kau ingin di antar supir oma saja?" Ucap Nenek Rebecca . "Hari ini Becca hanya kekampus dan nggak usah di anterin supir karena pulang dari kampus mungkin Becca akan pergi berjalan-jalan sebentar nek , heheh " Ucap Rebecca seraya menyantap makanan nya . " Oke oma akan menunggumu dirumah dan nikmati ke indahan paris " Ucap sang oma tulus . Oma natasya merasakan sangat bahagia pasal nya sekarang sudah ada yang menemani nya tinggal di rumah besar ini mengingat biasa nya dia hanya tinggal sendiri bersama para pembantu nya .  Ketika selesai makan dan meminta izin kepada oma ku aku akhir nya berangkat menuju kampus namun baru saja mobil ku keluar dari bagasi ternyata kesialan menimpaku . " Ya tuhan kenapa aku harus mengalami seprti di pagi buta sepert ini ?" Ucap ku dalam hati .  Seorang cowok yang aku nggak ketahui nama nya berani - berani nya menabrak mobil ku dengan sepedanya  sialan nya itu  .Apa kah dia tidak tau kalau aku sedang buru - buru  dan memang nya apa masih ada orang yang pakai sepeda di jaman yang sudah maju seperti inii terlebih lagi ini diparis yang notabane nya adalah negara yang sangat maju  astaga ... aku benar  - benar tidak percaya apa lagi cowok yang menabrak ku ini bisa di katakan ke kategori yang lumayan tampan  tapi tentu saja tidak se tampan Dylan. Ya tuhan kenapa aku jadi mengingat lelaki berengsek itu lagi ..... "Yaaaaaa !!! Apa kau tidak punya mata dude ? apa kah kau tidak bisa melihat ada mobil di depan sini  " Ucap Rebecca seraya turun dari atas mobil nya dengan amarah yang coba dia tahan . "'Im sorry nona  , tapi bukan kah kamu yang salah ? Kamu keluar dari rumah mu tanpa melihat ke kanan atau ke kiri terlebih dahulu " Ucap lelaki itu seakan tidak mau mengalah dan malah menyalah kan ku  . "Hahah, apa kah saat ini kau lagi berakting sebagai korban yang nyata - nyata nya adalah seorang tersangka " Ucapku yang sudah sangat teramat kesal bagaimana bisa dia menuduh aku yang salah yang jelas- jelas disini sebagai korban . "Apa kah aku mengatakan kalau aku mirip aktor ? Hahaha tapi kegantengan aku udah nggak bisa di ragukan lagi sih . " Ucap lelaki itu kepedean . Karena aku sudah tidak ingin mendengar omong kosong lelaki itu lagi aku memutuskan untuk menaiki mobilku lagi untuk meninggal kan lelaki gila ini . Aku lebih baik berangkat kekampus dari pada harus terlambat gara - gara ngeladenin dia . Di tengah perjalanan ketika aku melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan aku teringan kepada lelaki b******k yang sudah menyakiti  hati ku itu lagi . Karena Paris juga merupakan tempat bersejarah bagi hubungan mereka . #Flashback ON "Sayang kamu mau bawa aku kemana sih ? " Tanya Rebecca lembut. "Kamu tenang dulu yah sayang, jangan dibuka penutup matanya" Balas Dylan seraya memegang tangan kekasih sementara tangan yang satunya mengemudi . " Tapi sayang... aku kan juga ingin melihat keindahan kota Paris di malam hari" Ucap Rebecca dengan nada yang dibuat-buat sedih. " lucu banget sih sayangnya aku! Sabar sayang, sebentar lagi kita sampai kok" Ucap Dylan gemas. Rebecca pun hanya mengangguk dan menuruti apa yang kekasihnya ucapkan. Ketika sampai di tempat yang sudah di siapkan Dylan pun membuka penutup mata sang kekasih. " kita udah sampai sayang , aku buka penutup mata kamu yah " Ucap Dylan sambil membuka kain yang sejak tadi di pakai untuk menutup mata sang kekasih. "Sayang...ini...kamu yang nyiapin semuanya? " Tanya Rebecca menatap Dylan dengan mata yang susah berkaca - kaca . "Iya sayang, kamu suka ? "  Balas Dylan sambil menarik  sang kekasih ke pelukannya sambil berbisik.. Rebecca menganggukkan kepalanya di dalam pelukan sang kekasih . "Happy Anniversary sayang ! Makasih sudah selalu sayang dan selalu ada didamping aku . Aku janji kita nggak hanya akan rayain hari jadi kita yang pertama tapi aku janji ini akan ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. I love you so much and i promose to always make you happy" Ucap Dylan sambil menatap mata sang kekasih tanpa melepas pelukannya. " Happy Anniversary sayang, makasih udah selalu sayang sama aku and I love you so much then you know" Ucap Rebecca membalas tatapan kekasih. Dylan mendekatkan wajahnya ke wajah Rebecca dan mengecup bibir kekasihnya itu . Awalnya hanya mengecup tetapi lama kelamaan ciuman mereka semakin dalam dan menuntut. "Aahhh..." Ucap Rebecca yang tanpa sengaja mengeluar kan desahan nya saat Dylan mendarat kan bibir manis nya dileher Rebecca . "Kamu sangat manis sayang" Ucap Dylan yang masih terus menghujani leher Rebecca dengan kecupan nya . "Dylan.. stop it.. di sini lagi banyak orang . bisa kah kamu menunggu sampai kita sampai di kamar kita ?" Ucap Rebecca yang mencoba menahan desahan nya dan sedikigt merasa kan kesal karena ulah sang kekasih . Malam itu kota Paris yang indah menjadi saksi cinta kedua insan yang saling mencintai itu. "ayolah Becca ... jangan kayak gini terus kamu harus bisa lupain dia" Ucap ku dalam hati untuk menyemangati diri ku sendiri . Tak terasa setelah perjalanan beberapa menit akhir nya aku sampai di kampus . Yahhh mungkin kalian kaget bagaimana bisa aku melanjut kan kuliah ku disini dan jawaban nya hanya satu yaitu aku ingin benar benar menghilang kan semua kenangan buruk yang aku alami kemarin dan aku sangat bersyukur mendapatkan mami dan papimu yang begitu mendukung ku . Aku benar - benar tau kalau mami pasti mengetahui ada yang tidak beres dengan hubungan ku tapi dia tidak pernah membahas itu jangankan membahas menyinggung nama Dylan pun tidak pernah , aku tau dia tidak ingin membuat ku sedih . Saat aku sudah memasuki kelas aku melihat lelaki itu... ya kalian benar lelaki iu adalah lelaki gila yang  menabrak mobil ku tadi tapi apa yang ia lakuin di sini . Jangan bilang ..... "Eh kok lo ada disini ? Lo cewek tadi pagi  yang bilangin gue ganteng kan ? " Ucap Lelaki itu . Sumpah demi apa pun kalau ini bukan kampus udah gue tonjok juga muka orang ini . "Apaan sih lo? Loe siapa ? " ucap gue yang berpura - pura tidak menenal nya . Aku hanya tidak ingin menjadi gila karena menanggapi semua omongan nya . "Nggak mungkin.... gue nggak mungkin salah sih . Loe benar benar cewek yang ternyata cucu dari grandma Natasya kan?" Ucap lelaki itu lagi seraya menatap wajah ku sedari tadi yang mebuat aku sangat risih .  "kok lo bisa kenal sama oma gue sih ? " Ucap aku heran seraya membalas tatapan nya dengan tajam . "Wah tega - tega nya lo! loe benar - benar nggak kenal siapa gue ? loe nggak pernah ngelihat gue di sekitaran rumah grandma  loe ? " Ucap lelaki itu seraya duduk di sebelah ku .  "udah deh nggak usah basa - basi, cepetan ngomong loe siapa ? " Ucap Rebecca dingin dengan tatapan tajam nya yang seakan ingin memakan lelaki itu hidup - hidup.  "oke - oke , loe yah cantik - cantik tapi kok galak amat beda banget sama granma natasya . kenalin nama gue Reandra lo bisa manggil gue rean , gue tetangga nya oma natasya lebih tepat nya sih sahabat nya oma loe . hahah " Ucap lelaki itu yang ternyata bernama Rean .  "oh . oke... jadi kita tetanggan nih ? kalau gitu gue minta maaf udah marah - marah sama loe tadi pagi . giue cuman takut telat aja tadi . maafin gue yah " Ucap gue tulus  yah meskipun cowok ini agak sedikit gila tapi lumayan juga lah di jadiin teman apa lagi gue disini masih baru teman gue masih dikit dan gue perlu dia untuk nemenin gue dan ngenalin kampus ini ke gue .  "enak aja loe, loe minta maaf setelah loe tadi ninggalin gue di saat sepeda gue udah nggak bisa di gunakan lagi dan udah sekarat ............" " Ucap Rean yang aku tahu hanya pura - pura marah .  kira - kira gimana kelanjutan dari pertengkaran rean dan becca ? Apa Dylan masih bisa menemukan Rebecca ? apa dia masih ada kesempatan ? 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN