Chapter 19

1718 Kata
"Ahhhh, bagaimana mungkin dia bisa kacau di saat dia bisa kapan pun mencumbu kekasih nya itu .. yang benar saja !" Ucap Rebecca kepada diri nya sendiri . Rebecca meyakin kan kepada diri nya sendiri kalau dia pasti bisa menghadapi semua nya nanti .   *Flashback Off "jadi kamu kesini  semata - mata karena daddy yang nyuruh ? kamu nggak rindu sama aku sama sekali ? hah !  " Ucap Dylan lirih sambil menatap lembut ke arah Rebecca . Dylan merasa hati nya seperti tertusuk duri yang tajam mendengar penuturan Rebecca .  "Apa ? Rindu ?  ha ha ha yang benar saja kamu ! bagaimana mungkin aku merindukan lelaki yang sudah menyakiti hatiku ? " Ucap Rebecca menatap tajam Dylan.  Rebecca saat ini hanya mencoba tidak terlihat lemah di hadapa laki - laki yang sudah menyakiti hati nya ini .  "  kenapa kamu berkata seperti itu yang ? Aku memang sudah menyakiti hatimu tapi tidak bisa kah kau memberikan aku kesempatan ? tidak ada kah maaf buat aku ? Ucap Dylan lembut dengan mata yang menyirat kan kekecewaan . Lelaki itu terus menatap gadi cantik yang sangat dia cintai itu berharap Rebecca bisa melihat ketulusan hati Dylan saat ini .  "Seharus nya kamu memikir kan  hal itu sebelum kamu b******u mesra dengan wanita itu di kantor mu kemarin . bagaimana bisa aku memaaf kan mu semudah itu? jangan gila kamu Dylan !  bagaimana perasaan mu jika kau adalah aku saat itu ? hah !! " Ucap Rebecca sarkastik . Rebecca tidak habis fikir dengan apa yang ada di fikiran lelaki ini yang dengan mudah nya meminta maaf setelah apa yang dia lakukan apa kah lelaki itu berfikir Rebecca sebodoh itu ? .  "Kamu kesini karena merindu kan aku sayang  aku yakin itu ! tidak usah membohongi perasaan kamu sendiri seperti itu . sampai kapan pun kamu itu milik aku dan itu tidak akan pernah berubah sayang ku . aku tau kamu hanya marah saat ini .  " Ucap Dylan sambil menatap tajam Rebecca Dylan hanya mencoba menenang kan hati nya sendiri yang khawatir dengan keputusan apa yang akan Rebecca ambil  .  " I'm not yours anymore bastard  ! kamu harus ingat kalau aku kesini itu demi daddy bukan demi kamu sama sekali  ! aku hanya tidak ingin daddy sedih karena sudah mengunjungi ku namun aku tidak mengabul kan permintaan nya ,  tujuan aku juga kesini cuman mau mengembalikan gelang itu karena aku sudah tidak ingin ada ikatan apa pun sama kamu lagi dan akan memulai menjalani kehidupan aku sendiri  . di saat aku melihat mu kemarin b******u di ruangan mu dengan wanita mu itu pada saat itu pula aku memutus kan untuk melupakan mu b******k ! "Ucap Rebecca dengan tegas . Saat ini Rebecca sangat yakin dengan keputusan nya , Rebecca hanya tidak ingin menjalani hubungan yang salah dimana hanya ada satu pihak yang  sangat cinta sedang kan di pihak lain hanya menjadi kan cinta itu pelarian semata.  " Kenapa  ?  Kenapa kamu melakukan hal ini pada ku hanya karena wanita jalang itu sayang ? "Ucap Dylan seraya menarik lengan Rebecca kencang  . Rahang Dylan mengeras , kedua mata itu menatap Rebecca seakan ia ingin memakan Rebecca hidup - hidup agar wanita yang ada di hadapan nya saat ini tidak meninggalkan diri nya lagi . Dylan mencoba untuk mengabaikan perkataan Rebecca yang sangat menyakiti nya itu , yang terpenting saat ini adalah Dylan memikirkan bagaimana cara untuk menahan Rebecca agar tidak pergi menginggal kan nya lagi meskipun itu harus mengguna kan cara kotor sekali pun .  Masih dengan menatap Rebecca .. sebenar nya Dylan sangat ingin mengeluarkan semua amarah nya namun sebisa mungkin ia menahan nya ia takut kalau Rebecca akan semakin menjauhi diri nya  . "Wanita jalang ?ha ha ha s**t ! janag melucu kamu Dylan !! apa kamu ingat kalau wanita yang kamu sebut jalang itu adalah wanita yang  sebenar nya kamu cintai . wanita yang kamu sebut jalang itu adalah wanita mu mengingat bagaimana mesra nya kalian b******u sampai melupakan kalau ada aku saat itu di hidup kamu ! tidak kah kau mengingat perasaan ku saat itu ? tidak Dylan tidak ! bahkan mengingat ku saja tidak kamu malah asyik b******u padahal saat itu kita baru - baru saja merayakan hari jadi kita berengsek !  . " Ucap Rebecca tersenyum miris seraya mengalih kan pandangan nya  karena tidak ingin membuat Dylan melihat kelemahan nya . Rebecca saat ini sudah di liputi amarah yang sedari tadi dia tahan .  "Nggak  sayang percaya sama aku ... Aku mencintai mu sayang ! tidak bisa kah kau melihat nya kal  .." Ucap Dylan namun belum selesai Dylan berbicara Rebecca sudah lebih dulu menyela omongan Dylan . "Kau bilang Cinta ? ha ha ha ! kau menamakan itu cinta ? itu bukan cinta mengingat kamu dengan tega nya menyakiti hati ku dengan b******u mesra dengan kekasih lama mu itu di kantor,  eh... apa kah aku harus bilang kekasih baru mu Dylan  ! kamu hanya menganggap ku sebagai pelarian karena kamu merasa kesepian di tinggal oleh nya dan dengan bodoh nya sat itu aku sangat percaya pada mu  . harus nya aku dulu tidak sebodoh itu mengarti kan semua nya seolah - olah kamu benar - benar mencintai ku Dylan ... seharus nya aku mendengar perkataan kak Abian waktu itu ! mungkin ini memang sudah menjadi jalan yang terbaik untuk kita berdua , kamu bisa mencari kebahagiaan mu dengan wanita mu dan aku juga akan mencari kebahagiaan dan cinta baru ku di sana ! aku akan mencari lelaki yang bisa menjaga perasaan ku dan tidak akan menyakiti hati ku tidak seperti lelaki berengsek seperti dirimu ! dan kamu harus ingat satu hal kalau aku bisa hidup tanpa K A M U ! jadi jangan pernah menahan aku disini seperti orang yang tidak punya perasaan ! makasih sebelum nya karena kamu udah meberikan kenangan yang tidak pernah aku lupa kan selama tiga tahun belakangan ini . " Ucap Rebecca dengan nada suara yang sudah dia naik dan dengan mata yang berkilat emosi menatap sosok lelaki berengsek yang ada di hadapan nya saat ini . Rebecca sangat marah mengingat semua kejadian yang menurut nya terjadi secara cepat dan menyakit kan sekarang yng bisa dia lakukan hanya terus - menerus menyakah kan diri nya yang dulu mudah saja jatuh cinta sama lelaki tampan yang ada di hadapan nya saat ini .   "Apa yang kamu katakan barusan  HAH ? lelaki lain ? cinta lain ?  kamu kira akan semudah itu kamu bisa pergi dari hidup aku setalah berapa bulan terakhir ini aku kesudahan mencari keberadaan kamu ? kenapa kamu bisa mengatakan hal yang tidak masuk di akal  seperti itu di saat kita berdua sudah menyusun rencana indah untuk hubungan kita berdua Becca ? kenapa kamu masih saja meragukan cinta aku ? kenapa kau bicara omong kosong yang sial nya sangat menyakiti hati ku itu Rebecca ? KENAPA HAH ?!  " Ucap Dylan dengan mata yang terus menatap gadis cantik yang sudah mengeluar kan air mata di hadapan nya saat ini . Dylan sadar jikalau nada bica ranya ini membuat Rebecca ketakutan melihat bagaimana mata Rebecca yang sudah enggan menatap nya  .  "  Rencana kau bilang ? Rencana apa yang kau bicara kan berengsek ? rencana itu sudah hilang disaat aku melihat mu mengkhianati aku kemarin bersamaan dengan perasaan cinta ku yang juga ikut hilang dan berubah menjadi benci ! jadi aku mohon biarin aku pergi sekarang. lupakan semua yang menyakiti hati kita berdua ... mari kita akhiri ini semua dengan cepart dan mari tidak saling menyakiti satu sama lain   " Ucap Rebecca lagi dengan mencoba melepaskan tangan nya yang sedari tadi di pegang oleh Dylan . Rebecca mecoba memberanikan diri nya dengan mentap nyalang mata Dylan uyang dimana mata lelaki itu sekarang sarat akan kemarahan dan kekecewaan di waktu yang sama .  Jujur saja Rebecca sudah tidak bisa lagi menahan emosi nya sekarang , mengingat dia yang baru tiba dari paris pagi tadi dan langsung datang ke apartemen untuk menemui  Dylan agar ia bisa segera menyelesaikan semua nya dan bisa memulai hidup baru tanpa lelaki berengsek itu . namun apa yang di dapat saat ini sangat tidak sesuai dengan rencana nya yang sudah matang - matang gadis itu susun  . Bagaimana mungkin lelaki berengsek yang ada di hadapan nya ini malah tidak membiar kan Rebecca pergi ? Kenapa Dylan menjadi seperti ini ? ini sangat berbeda dengan Dylan yang Rebecca kenal beberapa bulan yang lalu . apa kah Dylan jadi sosok seperti ini setelah Rebecca meninggal kan nya ? namun rasa nya itu sangat mustahil mengingat ada nya Madelline kembali di hidup Dylan saat ini . Apa yang harus Rebecca lakukan agar bisa pergi dari lelaki ini sekarang ? harus kah dia menghubungi papi nya atau Abian untuk datang menjemput nya ?  "Nggak .. nggak sayang  .. sampai kapan punn aku tidak akan membiarkan kamu pergi lagi dari hidup ku dan apa yang kamu katakan tadi hah ? ingin mencari lelaki lain ? yang benar saja kamu ! jangan bermimpi untuk mencari lelaki lain karena hanya ada aku dan tetap aku yang akan kamu cintai karena aku tidak akan mengizin kan siapa pun utnutk masuk di kehidupan kamu . " Ucap Dylan serius namun ketika mereka sedang adu tatap terdengar bunyi telefon dari arah tas Rebecca . Rebecca yang mendengar itu akhir nya melepas kan cekalan tangan Dylan dan mengambil telefon genggam nya Rebecca sangat berharap kalau yang menelfon nya saat ini adalah Abian agar ia bisa menjemout nya lebih tepat nya menolong nya dari kurungan lelaki tampan namun berengsek ini  dan ternyata itu adalah panggilan telefon dari lelaki yang belum lama ini mengisi hari - hari Rebecca di paris dengan senyum yang tanpa Rebecca sedari wanita itu pun mengangkat panggilan nya .. kring.. kring.. kring  "Halo Becca yang cantik bonjour  " Ucap Lelaki yang ada di seberang telefon .  "Halo bonjour  .. ada apa ? kenapa kamu menelfon aku ? Apa kau merindukan ku yang kata mu berisik ini ? " Balas Rebecca spontan dengan mencoba meredam emosinya dia tidak mungkin membuat orang di seberang telefon sana kaget dengan cara bicara nya yang cenderung seperti orang  yang habis menagis . Rebecca mengabaikan pandangan Dylan yang seperti nya ingin tau siapa yang ada di balik telfon itu mengingat bagaimana tatapan tajam lelaki itu pada nya .  kira - kira bagaimana ekspresi Dylan ketika dia tau kalau yang menelfon Rebecca saat ini adalah seorang  pria ?  jangan lupa komen dan taruh love nya agar author semangat up nya ..... 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN