Chapter 47

1086 Kata
“ hmm , Dylan mau minta Restu mami sama papi buat ngelamar Becca “ Ucap Dylan seraya menatap papi dan mami Rebeca secara bergantian . Lelaki itu sangat berharap kalau kedua orang tua Rebecca merestui nya mengingat kesalahan Dylan dulu .  Rebecca yang mengerti akan ketakutan sang kekasih hanya bisa menggenggam tangan lelaki itu guna menyalur kan kekuatan dan hanya di balas senyuman oleh sang kekasih .  “ Apa Rebecca sudah setuju ? “ Ucap Papi Rebecca dengan nada dingin seraya menatap mata Dylan seolah - olah lelaki paruh baya itu tengah mencari ketulusan di dalam sana .  “ Iya pi , Becca setuju pi “ Ucap Rebecca seraya menatap mata sang ayah dan tangan yang masih menggenggam eat tangan Dingin Dylan .  “ Kamu yakin dek ? Kamu nggak takut Dylan nyakitin hati kamu lagi ? “ Ucap Abian yang sudah tidak tahan ingin ikut bicara . Abian bukan nya tidak percaya pada sahabat nya itu tapi lelaki itu hanya takut adik nya kembali terluka . Abian sangat tau bagaimana sifat Madelline ... cewek gila itu akan melakukan hal apa pun untuk mendapat kan apa yang wanita itu mau dan dia tidak ingin adik nya sampai kenapa - napa .  “ Kalau di bilang rasa takut itu pasti selalu ada kak tapi Rebecca mencoba untuk percaya sekali lagi pada Dylan . Aku yakin dia tidak akan menyakiti hati Becca lagi “ Ucap Rebecca lemah dan sudah mulai menetes kan air mata . Dylan yang mendengar ucapan sang kekasih merasakan hati nya seperti dicubit . Mata lelaki itu juga mulai berkaca - kaca apa lagi saat lelaki itu menatap wajah gadis kesayangan nya itu .  “ kalau memang Rebecca sudah yakin dengan keputusan Becca papi dan mami hanya bisa mendukung kalian . Tapi buat kamu Dylan omongan papi yang kemarin adalah keseriusan ! Jika kamu menyakiti hati Becca lagi kamu jangan lagi berharap untuk bertemu Rebecca lagi “ Ucap Papi Rebecca tegas . Mami Rebecca mengelus bahu sang suami guna mereda emosi suami nya itu . Mami Rebecca sangat tau kalau suami nya itu hanya takut Rebecca kembali tersakiti .  “ Iya pi .. Dylan janji tidak akan menyakiti hati Rebecca lagi . Karena menyakiti Rebecca sama dengan menghancur kan Dylan juga “ Ucap Dylan yang sudah menitih kan air mata . Dylan saat ini merasa sangat senang karena sedikit lagi dia akan memiliki Rebecca seutuh nya namun kebahagiaan itu lenyap ketika mendengar suara kekasih nya ..    “ tapi Becca hanya ingin tunangan dulu , Rebecca belum mau nikah “ Ucap Rebecca serius seraya menundukkan wajah nya . Dylan yang mendengar ucapan sang kekasih mengerut kan kening nya sambil memegang tangan sang kekasih erat seakan - akan takut kehilangan .  “ Sayang ... kamu ngomong apa ? Kenapa kamu nggak mau nikah sama aku ? “ Ucap Dylan lirih . Yang ada di Fikiran saat ini adalah kenapa gadis nya tidak mau menikah dengan nya dalam waktu dekat ini ? Lelaki itu mulai memikir kan bagaimana kalau Rebecca meninggal kan diri nya sewaktu - waktu .  “ Rebecca hanya mau melanjut kan kuliah Becca dulu .... Rebecca juga ingin kerja kayak Dylan “ Ucap Rebecca menatap mata sang kekasih namun Dylan membuang wajah nya dengan segera . Lelaki itu berusaha untuk membendung air mata ketakutan nya .  “ sudah - sudah nggak usah berdebat seperti itu , sekarang kita makan dulu nanti hal ini kita bicarakan lagi “ Ucap Mami Rebecca yang memotong perdebatan kedua orang itu saat merasa kondisi nya sudah tidak kondusif .  Rebecca tau kalau kekasih tampan nya itu pasti merasa sangat kecewa namun Rebecca juga tidak bisa meninggal kan pendidikan nya begitu saja . Seharus nya Dylan bisa mengerti kondisi nya ... Saat ini hanya ada keheningan di meja makan di saat Dylan terus memikir kan omongan sang kekasih . Dylan harus menanya kan hal ini langsung pada kekasih nya itu . Lelaki itu merasa sangat takut saat ini ... lelaki itu fikir kebahagiaan nya sudah dekat tapi mendengar ucapan kekasih nya membuat semua harapan itu lenyap seketika . Lelaki itu tidak ingin gadis nya itu meninggal kan diri nya menurut lelaki itu alasan gadis itu tidak ingin buru - buru menikah sangat tidak masuk akal . Alasan yang gadis nya itu katakan malah membuat Dylan takut jika gadis nya itu bertemu dengan sahabat lelaki Becca yang sering menelfon nya .  Setelah makan Dylan dan Rebecca berpamitan untuk kembali ke apartemen mereka . Mereka memang sudah memutus kan untuk tinggal bersama setelah perayaan Hari jadi mereka yang kedua dan kedua orang tua Rebecca mengizin kan mereka asal kan mereka mengerti batasan . Sejauh ini mereka memang tidak pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman dan saling sentuh .  Selama perjalan hanya ada keheningan di antara mereka . Rebecca yang merasa aneh dengan kesunyian itu akhir nya menyalakan radio namun suara Dylan mengalih kan perhatian gadis itu ...  “ kenapa ? “ Ucap Dylan dingin seraya terus menatap lurus ke arah jalan .  “ kenapa apa nya ? “ Ucap Rebecca bingung seraya mengernyit kan kening nya dan menatap wajah sang kekasih dari samping .  “ kenapa kamu nggak mau kita nikah dalam waktu dekat ini ? “ Ucap Dylan masih dengan nada yang sama namun terdengar parau .  “ aku kan udah kasih tau sama kamu tadi ... kalau aku mau nyelesaiin kuliah aku dulu . Aku baru aja melanjut kan kuliah ku di kota oma mana mungkin aku semudah itu keluar . “ Ucap Rebecca . Gadis itu jadi teringat dengan oma nya yang dia tinggal sendiri di sana . Dia sangat merindukan oma nya saat ini ...  “ Alasan kamu nggak masuk akan tau nggak ! Kalau kita nikah nggak mungkin aku ngelarang kamu buat lanjutin kuliah kamu sayang .... “ Ucap Dylan yang sudah mulai emosi mengingat Kekasih nya itu akan pergi meninggal kan diri nya lagi . “ nggak ...  kamu nggak mungkin tidak melarang aku mengingat kamu yang tidak pernah bisa kau dari aku . Sayang ... kamu dengar aku ... tatap aku sekarang “ Ucap Rebecca seraya memegang tangan sang kekasih yang tidak memegang stir mobil .  Dylan yang mendengar ucapan sang kekasih akhir nya menepikan mobil nya dan mulai menatap sang kekasih sendu . “ sayang aku hanya sebentar ... lagi pula aku kembali kesana juga masih lama berhubung aku yang udah ambil cuti semester . Bukan kah dengan kita bertunangan itu arti nya kita sudah saling mengikat ? “ Ucap Rebecca seraya mengecup tangan sang kekasih . Gadis itu juga tidak yakin dengan apa yang saat ini dia katakan tapi yang dia yakini yaitu dia sangat mencintai lelaki tampan nya itu .  “ Tapi sayang dalam waktu selama itu aku takut kamu berubah Fikiran dan memutus kan tidak ingin bersama diriku lagi “ Ucap Dylan . 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN