Chapter 9

2012 Kata
Paris Rebecca tidak menyangka kedatangannya di Paris disambut baik oleh sang nenek meskipun neneknya tidak mengetahui alasan cucunya itu datang mengunjunginya . "oma  senang kalian datang mengunjungi oma sayang mengingat sudah sangat lama semenjak kalian sibuk kuliah kalian sudah jarang kesini mengunjungi oma " Ucap Oma Rebecca sambil mengusap lengan cucunya. " Aku juga senang bisa bertemu dengan Oma ku yang cantik ini" Balas Rebecca seraya memeluk sang oma sayang dan menumpah kan semua kerinduan nya .  " Apakah kau tdk merindukan cucumu yang tampan ini oma ?" Ucap Abian dengan nada yang pura-pura sedih berniat hanya ingin menggoda sang oma .  "Tentu cucuku yang tampan nya tidak seberapa ini  " Balas Oma Rebecca seraya tertawa. "Kalian berdua pergilah jalan-jalan berkeliling Paris . Oma akan suruh supir untuk menemani kalian karena yang seperti kalian lihat oma sudah tidak bisa menemani kalian karena oma sudah tua dan sudah tidak sanggup untuk pergi berjalan lama  " Ucap Nenek Rebecca lembut. "Sungguh Oma ? kita mengerti kok meskipun oma masih keliatan sexy tapi umur nggak bisa di pungkiri . ha ... ha .. hah  ! Kalau begitu ayo kak kita berangkat sekarang" Ujar Rebecca senang seraya berlari karena takut di jewer oma nya . Oma Rebecca membalasnya dengan anggukan dan tersenyum  sambil sesekali  menggeleng - geleng kan kepala nya melihat kelakuan cucu nya itu . "Ya udah ayok! Apa sih yang nggak buat adikku yang satu ini" Ucap Abian seraya mengelus rambut panjang sang adik . Akhirnya Rebecca dan Abian memutuskan untuk berkeliling Paris . Tempat pertama yang ingin Rebecca kunjungi adalah Eiffel Tower namun setiba mereka disana Rebecca kembali teringat kenangannya bersama Dylan lelaki yang sudah menyakiti hati nya . Karena ditempat itu adalah tempat yang sama saat Rebecca dan Dylan merayakan hari jadi hubungan mereka yang pertama dan tanpa Rebecca sadari kedua mata indahnya telah meneteskan air mata . Flashback ON "Sayang memang nya kamu mau bawa aku kemana sih ? " Tanya Rebecca lembut seraya terus menggenggam jari - jari  sang kekasih . "Kamu tenang dulu yah sayang, jangan dibuka penutup matanya sampai kita sampai di tempat itu " Balas Dylan seraya memegang tangan kekasih sementara tangan yang satunya mengemudi . " Tapi sayang... aku kan juga ingin melihat keindahan kota Paris di malam hari. gimana cara nya aku nlihat kalau mata aku kamu tutup kayak gini " Ucap Rebecca dengan nada yang dibuat-buat sedih. " lucu banget sih sayangnya aku! Sabar sayang, sebentar lagi kita sampai kok" Ucap Dylan gemas dengan tingkah manja kekasih cantik nya itu . Rebecca pun hanya mengangguk dan menuruti apa yang kekasihnya ucapkan. Ketika sampai di tempat yang sudah di siapkan Dylan pun membuka penutup mata sang kekasih nya . " kita udah sampai sayang , aku buka penutup mata kamu yah " Ucap Dylan sambil membuka kain yang sejak tadi di pakai untuk menutup mata sang kekasih nya itu . "Sayang...ini...kamu yang nyiapin semuanya? " Tanya Rebecca menatap Dylan dengan mata yang susah berkaca - kaca . Rebecca tidak menyangka kalau Dylan bisa seromantis itu mengingat kekasih nya itu yang sangat sibuk dengan kerjaan nya namun masih sempat memberikan nya surprise seperti ini .  "Iya sayang aku lakuin ini semua but kamu , kamu suka ? "  Balas Dylan sambil menarik  sang kekasih ke pelukannya sambil berbisik.. Rebecca menganggukkan kepalanya di dalam pelukan sang kekasih dan tanpa ia sadari ai mata kebahagiaan sudah menghiasi wajah cantik nya itu . "Happy Anniversary sayang nya aku ! Makasih sudah selalu sayang dan selalu ada didamping aku . Aku janji kita nggak hanya akan rayain hari jadi kita yang pertama tapi aku janji ini akan ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. I love you so much and i promose to always make you happy" Ucap Dylan sambil menatap mata sang kekasih tanpa melepas pelukannya. " Happy Anniversary sayang, makasih udah selalu sayang sama aku and I love you so much then you know" Ucap Rebecca membalas tatapan kekasih. Rebecca sangat bersyukur mendapat kan Dylan sebagai kekasih nya mengingat lelaki itu selalu memberikan kebahagiaan yang tak terduga untuk Rebecca . Dylan mendekatkan wajahnya ke wajah Rebecca dan mengecup bibir kekasihnya itu lembut  . Awalnya hanya mengecup tetapi lama kelamaan ciuman mereka semakin dalam dan menuntut. Malam itu kota Paris yang indah menjadi saksi cinta kedua insan yang saling mencintai itu. Flashback OFF Rebecca yang mengingat kenangannya dengan Dylan mulai menangis dan meratapi nasib hubungan mereka kini. Kenapa hal ini bisa terjadi pada dirinya . Dia sangat mencintai Dylan dan mempercayakan hidupnya ke Dylan namun yang ia dapatkan hanya pengkhianatan Dylan. Rebecca pikir mereka akan selama nya mengingat janji mereka saat itu namun mengingat bagaimana Dylan saat itu menikmati cumbuannya bersama wanita yang sampai sekarang Rebecca belum tau nama nya itu membuat hati Rebecca sakit .  Rebecca menghapus air matanya , dia tidak ingin mengingat semua yang berhubungan dengan Dylan terlebih lagi untuk melihatnya rasanya Rebecca sangat tidak ingin hal itu terjadi . "Dek , kamu nangis? " Tanya Abian seraya menatap wajah sang adik yang seperti orang habis menangis. Abian sangat tau kalau adik nya ini sangat hancur namun ia tetap berusaha untuk menghibur sang adik dan berusaha untuk membuat adik nya itu lupa dengan sahabat berengsek nya itu .  " nggak kak , mata Becca kelilipan debu " Jawab Rebecca bohong yang diiringi dengan senyum di wajahnya . " kamu enggak bisa bohong sama kakak dek. Udah lah mulai saat ini kamu harus nikmatin hidup kamu disini . Lupain semua tentang apa yang buat kamu sedih" Ucap Abian seraya mengelus kepala sang adik sayang. "Makasih kak , kakak emang selalu mengerti aku " Ucap Rebecca lembut memeluk sang kakak . Yah , Abian benar Rebecca harus benar-benar melupakan Dylan sekarang . Rebecca tidak ingin berlarut-larut meratapi kesedihan nya. Sementara itu di negara lain. New York Dylan POv Aku berjalan lunglai memasuki apartemen ku dan Rebecca.  Beberapa hari terakhir ini aku merasa sangat teramat lelah ,aku sudah tidak pernah memperhatikan penampilan ku bahkan aku beberapa kali melewatkan jam makan ku. Yang kulakukan hanya mencari keberadaan Rebecca dan sudah berapa kali aku kerumah Rebecca namun berapa kali pula aku mendapatkan penolakan keras dari Devanio papa Rebecca tapi aku tidak akan pernah menyerah untuk datang kesana . Aku tahu meskipun mereka kecewa dan marah padaku tapi mereka masih ada rasa kasihan padaku dan aku tidak akan putus asa untuk mendapatkan maaf mereka juga mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan kepada mereka hal yang sebenarnya terjadi . Ketika pertama kali aku menginjakkan kaki ku kembali ke apartemen ini setelah kepergian Rebecca aku terasa begitu hampa .Aku memperhatikan sekeliling apartemen ini yang kulihat hanya kenangan indah yang pernah aku lakukan bersamanya hingga mataku jatuh pada foto kami berdua yang sengaja kami pajang besar di ruang yang biasa kami tempati nonton . Sambil melihat foto itu aku Terisak mengingat betapa bodohnya aku merusak cinta kami berdua yang paling parah nya lagi aku membuat orang yang paling aku cintai merasakan sakit . "Aku Merindukanmu sayang...." Ucap Dylan dengan nada serak. "Bagaimana keadaanmu? Apa kamu juga merindukan aku" Tambahnya lagi Terisak sambil menatap foto sang kekasih. Dylan sangat merindukan sang kekasih tapi masih pantas kah ia menyebut Rebecca kekasih nya setelah apa yang dia perbuat kepada gadis nya itu. Disaat Dylan sedang meratapi kesedihannya , suara bunyi bel apartemen nya menyadarkan lamunan nya . Dylan bangkit menuju pintu sambil menyeka air matanya dia sangat berharap yang sekarang ada dibalik pintu itu Rebecca. "Sayang.." Ucap Dylan tersenyum sambil membuka pintu . Namun sepertinya Dylan harus menelan kekecewaan karena yang datang ada dalang dari hancurnya hubungan Dylan dan Rebecca yaitu Madeline ,seketika itu pula Dylan merubah ekspresinya menjadi datar. "Dylan sayang ada apa dengan penampilan mu ? Kenapa kau nampak begitu kacau dan lihat badanmu yang kurus ini" Ucap Madeline dengan nada manja dan ingin memeluk Dylan sebelum tangannya di hempas kasar oleh Dylan. " Mau apa kamu kesini? " Tanya Dylan datar. " Tentu saja untuk mengunjungi kekasih ku? " Balas Madeline dengan nada menggoda . "Siapa yang kau sebut kekasih mu? Kalau yang kamu maksud adalah aku kamu salah. Hubungan aku dan kamu sudah lama berakhir sejak kamu memutuskan untuk meninggal kan aku dulu .Dan kamu harus ingat satu hal aku udah nggak punya perasaan apa-apa lagi sama kamu yang ada di hati aku saat ini hanya Rebecca " Ucap Dylan Tegas . "Haha...untuk apa kamu membicarakan wanita itu lagi? Dia udah nggak cinta sama kamu Dylan !buktinya dia meninggalkan mu.  Mungkin dia sadar kalau kamu nggak pernah mencintai dia . Kamu hanya kecewa sama aku sayang maka dari itu kamu mengatakan hal seperti itu " Ucap Madeline menantang. Dengan geram dan marah Dylan mencengkeram dagu Madeline "Apa yang kamu katakan ? Sampai kapan pun Rebecca mencintai ku begitu pun aku dan kamu segera pergi dari sini sebelum kamu menyesal pernah mengenal aku " Ucap Dylan sambil melepaskan cekalan tangan nya di dagu Madeline dengan kasar . Madeline yang merasa di abaikan menatap Dylan . Jauh di dalam lubuk hati Madeline dia sudah tahu bahwa tidak ada lagi namanya di hati Dylan , ini memang kesalahannya karena sudah meninggal kan Dylan demi mengejar karir nya . Namun dia tidak akan menyerah dan akan berusaha untuk merebut Dylan kembali . "Kamu akan menyesal sudah melakukan hal ini sama aku Dylan" Ucap Rebecca sambil berjalan  menjauh meninggalkan apartemen Dylan. " yang aku sesalkan adalah pernah ada kamu di hidup aku yang membuat aku kehilangan wanita yang sangat aku cintai . Dan kamu jangan salah menganggap perhatian aku belakangan ini pada mu Karena itu cuma perasaan perhatian dan kasihan seseorang terhadap teman lama nya "Ucap Dylan sendu terdengar seperti bisikan dan membesar kan suara nya serta memberi tekanan di akhir kalimat nya . Setelah kepergian Madeline , Dylan kembali masuk di dalam kamar nya . Kamar yang biasa dia tempati dengan Rebecca dan duduk di pinggir ranjang sembari memperhatikan sisi ranjang yang biasa Rebecca tiduri. Setelah lama memperhatikan nya dengan langka lemah Dylan berjalan menuju lemari pakaian Rebecca dan mengambil baju yang biasa Rebecca kenakan dan membaringkan tubuhnya ke ranjang. Seperti orang gila Dylan terus saja memeluk baju Rebecca dan menghirup aroma Rebecca . Sungguh sebentar lagi Dylan benar-benar akan menjadi gila. "Maafin semua kesalahan aku sayang , hiks..! Apa disana kamu baik-baik aja?. Aku di sini hancur tanpa kamu sayang. Masih ada kah kesempatan untuk aku? "Lirih Dylan yang sejak tadi tidak bisa lagi membendung air matanya seraya terus mengingat kenangan indah nya bersama sang kekasih hati nya . "Besok aku harus beritahu masalah ini ke daddy ku agar dia mah membantuku mencari mu sayang, tunggu aku. Meski pun aku tidak tau apa kah dadt ajakan membantu ku menemukan mu "Ucap Dylan dengan suara yang serak namun tegas. Karena kelelahan menangis akhirnya Dylan terlelap dan menuju alam mimpi sambil memeluk baju sang kekasih sebelum dia menghadapi kenyataan yang kembali membuatnya sakit esok hari ketika dia terbangun . Harapan Dylan saat ini adalah bertemu dengan sang kekasih meskipun hanya dalam mimpi sungguh dia sangat teramat menyesal karena sempat terbawa perasaan kemarin , karena dia yang begitu bodoh nya terbawa perasaan kepada mantan kekasih nya itu . Jujur Dylan sama sekali tidak ada maksud untuk menyakiti hati kekasih nya namun entah kenapa kedatangan Madeline kembali membuat hati nya sedikit goyah yang sekarang baru ia ketahui kalau itu bukan perasaan sayang atau pun cinta melain kan hanya perasaan kaget dan kasihan atas kedatangan sosok masa lalu yang pernah mengisi hati nya itu . Dylan saat ini merasa hidup nya tidak berguna lagi tanpa kehadiran Rebecca di sisi nya karena Dylan sudah terbiasa akan kehadiran kekasih cantik nya itu di hidup Dylan sekarang . Apa kah perbuatan nya kali ini benar - benar sudah tidak bisa di maaf kan lagi ? Apa kah kali ini hubungan nya dengan Rebecca benar - benar sudah tidak bisa terselamat kan lagi ? Lantas bagaimana dengan hati Dylan sekarang  ? Apa Hati nya bisa menerima semua kenyataan yang sangat memilukan ini ? Dylan yang terus memikir kan itu akhir nya tidak bisa menahan rasa kantuk nya dan akhir nya tertidur dengan masih memeluk baju sang kekasih dan jangan lupakan sudut mata Dylan yang basah karena air mata .saat ini Dylan hanya bisa berharap besok ayah nya mau membantu nya mencari keberadaan Rebecca karena kalau tidak ia merasa benar - benar akan gila atau mungkin berakhir dengan kematian . Bagaimana kah kelanjutan dari kisah cinta kedua insan ini ? Apakah takdir akan mempertemukan mereka berdua ? Atau malah takdir menuliskan bahwa sebenarnya mereka bukan lah jodoh ?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN