Tangan Edwin sibuk melepas sabuk di pinggangnya, dia menyuruh Fira melepas kancing dan menurunkan resleting celananya. Fira, masih dengan degup jantung kencangnya, memperhatikan Edwin yang gelisah. Dia menurut saja, tidak tega jika menolak. Edwin sedang berhasrat, wajahnya memohon dan sayu menatapnya. Fira menahan keterkejutannya saat melihat milik Edwin ke luar dari balik bokser putih halusnya, tangannya gemetar saat dibimbing Edwin untuk menggenggamnya. Ini sudah jauh, tapi Fira sudah tidak bisa lagi mundur, apalagi menolak. Edwin melepas dua kancing atas kemeja Fira, sehingga terlihat gundukan buah d**a Fira, dan dia mengelusnya sebentar. “Kamu duduk di bawah sana, Fira,” suruhnya kemudian. Fira menurut patuh, dia duduk bersimpuh di hadapan Edwin yang duduk di atas sofa dengan kaki