Vivian POV Setelah menjalin hubungan berbulan-bulan bersama dengan Prima, kepercayaan di antara kami semakin menguat. Perdebatan kecil sedikit demi sedikit berkurang, tergantikan rasa saling memahami. Kuulurkan tanganku, tersenyum mengajaknya masuk ke sebuah gedung tempat pesta ulang tahun yang diadakan salah satu kolegaku. Menjadikannya pendamping ku. Prima menerima tanganku tanpa protes. Ia tersenyum, berjalan di sampingku dengan manisnya. Setelah mengucapkan selamat, kami berdansa bersama. Saling memeluk menikmati suara alunan musik klasik yang terdengar. "Keren ya, Vi. Aku nggak tahu kalau suara piano doang, bisa kedengaran bagus banget kayak gitu. Pengen deh, ada yang mainin khusus buat aku,” komentar Prima, memuji pianis yang mengiringi dansa kami. Aku mengusap dagunya pelan, me