27. Rumah Lama Adhisti

1966 Kata

Jauh ketika dua manik mata itu memandang yang ditemukan Tristan hanya sebuah kegelapan, dia menuju ke pondok kayu di dekat danau di belakang rumah. Dia membongkar dua peti besar yang sudah disembunyikan beberapa bulan sejak dia tiba di Indonesia, senjata mematikan itu sengaja disediakan untuk kepentingan dalam tugas besar. Seperti saat ini, Tristan akan menghadapi beberapa hal paling menyakiti. Membunuh sahabatnya. Setelah berperang dengan hatinya, Tristan membanting salah satu senapan ke ubin. Dia duduk sambil mengamati semua alat di sekitar. Bimbang. Akan sebuah janji bahwa dia tidak akan pernah melukai bahkan membunuh seorang wanita atau anak kecil. Tetapi, ini adalah pilihan terakhir pada kesempatan untuk hidup tenang. Ya, ketenangan bagi Fredi tepatnya. Merasa kurang yakin, akhirnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN