BAB 8

1123 Kata

    Sudah sejak setengah jam yang lalu Desti melamun di meja kerjanya sambil senyum-senyum. Pagi tadi Dika menyapanya dihadapan semua karyawan. Membuat moodnya berada di tingkat bahagia paling tinggi. Dewa memutar matanya malas melihat teman satu divisinya itu yang lebih mirip orang gila sekarang.     "Susah emang kalau tetanggaan sama orang buta, bikin gue pengen muntah."Bisiknya sengaja terdengar Desti. Gadis itu mengerucutkan bibirnya sambil melirik dewa penuh permusuhan.     "Siapa yang buta? Mata gue masih normal. Masih bisa lihat muka butek lo tiap hari." Sungutnya.     "Enak aja muka gue bening gini dibilang butek. Jatuh cinta kan bikin orang jadi buta. Lo lagi jatuh cinta berarti lo buta." Teori yang tidak bertanggungjawab.     "Susah sih kalau ngomong sama orang y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN