BAB 17

1503 Kata

    Tidak seperti biasa, jalanan kota tampak lenggang sore ini. Seolah yang maha kuasa ikut merestui kencan pertama dua orang insan yang sedang dimabuk cinta. Sepulang kerja tadi, tanpa bertanya atau meminta persetujuan tiba-tiba saja Dika menarik Desti masuk ke dalam mobilnya dan menculiknya untuk pergi berkencan. Untung saja suasana kantor saat itu sudah sepi sehingga hanya pak Yanto yang memergoki mereka jalan berdua.     "Kita mau kemana sebenarnya?" Ucap Desti akhirnya setelah bermenit-menit mereka diam-diaman.     "Kamu maunya kemana? Taman kota mau gak?" Dalam hati Desti tersenyum. Awalnya dia pikir Dika akan mengajaknya ketempat yang laki-laki itu inginkan tanpa meminta persetujuannya lagi, tapi ternyata dia salah. Pacar tampannya itu menghargai pendapatnya juga.     "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN