Gagal Tayang

1040 Kata

“Kak!” Tubuh Arumi mulai menegang ketika bibir suaminya sudah menjelajah di sekitaran leher jenjangnya. Elang seperti orang yang sudah kerasukan jin halus dari Jakarta. Dia tidak mau mendengarkan rengekan sang istri yang sudah kelaparan. Keduanya kini sudah berpindah ke atas ranjang yang masih penuh dengan ribuan kelopak bunga mawar. Kedua angsa kembar yang terbuat dari handuk sudah jatuh kebawah karena kelakuan brutal Elang. Kedua tangannya tak mau tinggal diam. Sejak tadi sudah merayap kesana-kemari membuat Arumi merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya. Gadis yang sedang terancam keperawanannya kini hanya bisa memejamkan mata menikmati cumbu*an dari sang suami. “Sayang, kalau diteruskan aku bisa khilaf,” keluh Elang tepat di sebelah telinga Arumi. “Kakak, Rumi lapar. Belum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN