“Kamu yakin baik-baik saja, Rumi?” “Iya, Lika. Aku baik kok.” “Gak bohong ‘kan?” “Hmm ...” “Ya, sudah kalau begitu kita masuk sekarang juga.” Arumi menahan tangan Malika saat ingin mengajaknya masuk ke dalam toko roti. “Aku lupa bilang hal penting sama kamu.” “Apa?” “Aku tetap akan bekerja di bagian produksi sesuai kemampuan yang aku punya.” Malika mendengkus, sahabatnya memang sangat keras kepala sekali. “Ya, sudah. Kalau memang maunya Rumi begitu. Tapi, nanti kalau Nala ngamuk bukan aku yang salah ya.” “Iya, nanti biar aku yang jelasin sama dia.” Malika menggandeng tangan Arumi saat masuk ke dalam toko roti. Dia akan memperkenalkan sahabatnya kepada para karyawannya. Arumi meminta pekerjaan sampingan pada Malika dan Nala untuk menambah pendapatannya setiap bulan. Awalnya, Ma