Hati Dara hancur, benar-benar hancur. Dulu dia pernah disakiti oleh laki-laki berengsek bernama Leon, sekarang oleh disetujui sendiri. Entah kesalah apa yang Dara lakukan di masal lalu agar Tuhan menghukumnya seperti ini. Beberapa menit yang laku Ineke menghubungi Dara, itu milik ke luar kota karena ada masalah kerjaan yang harus dia tangani selama tiga hari. Dia tidak tahu harus membicarakan masalah ini kepada siapa, dia hanya bisa memenangkannya sendiri, menangis di bawah bantal hingga tak mengenal waktu, tak peduli dengan pandangan yang sembab, dan membiarkannya benar-benar kacau. Dara meraih pigura di atas nakas, menatap foto kecilnya yang digendong oleh Alan, dan di sampingnya ada Ineke yang tersenyum manis. Benar-benar keluarga bahagia, namun ternyata hanya topeng Alan untuk menun