Saat-saat terbaik bagi Zen adalah ketika melihat kebahagiaan mengelilingi keluarganya, terutama rona bahagia pada wajah sang ibu hari ini. Zen tidak tahu apa yang telah dilakukan atau dikatakan Ran kepada ibunya. Namun, semua itu telah membuat keadaan menjadi lebih baik. Lebih baik karena Ibu Zen kembali berbicara dan memperlihatkan aura semangat untuk menjalani hidup. Orang-orang mungkin akan berpikir bahwa mereka para pengidap penyakit Post Traumatic Stress Disorder sulit diobati karena masa lalu tidak akan pernah hilang. Namun, dari awal Zen dan Ariska menampik hal itu karena penyakit kejiwaan dapat diatasi melalui terapi, obat-obatan, serta satu yang terpenting yaitu semangat untuk hidup tanpa menoleh ke belakang. "Tarra!! Kita datang, Zen!!!" Suara yang sudah tidak asing berhasil me