Terjebak dengan laki laki yandere

Terjebak dengan laki laki yandere

book_age18+
18
IKUTI
1K
BACA
possessive
friends to lovers
dominant
manipulative
CEO
billionairess
bxg
serious
first love
like
intro-logo
Uraian

aku tidak menyadarinya segala tindakan nya selama ini bentuk perhatian tingkah laku nya ternyata ada maksud tersembunyi Sekarang bagaimana caranya bisa kabur dari cengkramannya Siapa laki laki dihadapkan ku ini Wajah nya sama tapi kenapa kelakuan dan sikap nya sangat kontras

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1
Siapa laki-laki dihadapkan ku ini? Wajah nya sama tapi kenapa kelakuan dan sikap nya sangat kontras? Apa sekarang ini lah wajah asli kak Alan? Sikap lembut, perhatian yang selama ini dia tunjukkan hanya kedok? Aku yang terlalu polos atau terlalu bodoh? Hah kedua pilihan seperti nya masuk kategori... Apa karena Dika tau sifat asli kak Alan sehingga dia memperingati ku? Sikap ketakutan dan resah yang suka ditunjukkan Dika ternyata karena dia sudah mengenali wajah asli kak Alan? Sejak kapan? Kenapa dia ngga mengatakan apapun selama ini? Hati Zelin berkecamuk antara sedih, marah, kecewa dan frustrasi menjadi satu. Sekarang tubuhnya bergetar, ia tidak mampu menatap mata laki-laki yang dia anggap kakak tersebut. Orang yang dia sayangi dengan tulus ternyata memiliki maksud lain dari setiap perbuatan baiknya. Tapi Alan tidak bergeming, dia masih menunggu Zelin untuk membuka semua pakaian yang dikenakan nya. Kenapa aku baru sadar kalau tatapannya selalu mengitimidasi? Tatapan yang siap menerkam musuh yang tidak disukai nya.. Karena dalam benakku selalu tertuju pada Dika jadi aku ngga pernah mengamati berbagai ekspresi kak Alan.. “Kita belum menikah, biar aku mandi sendiri” akhir nya keluar juga kalimat dari bibir Zelin yang kelu. “Disini aku yang buat aturan, dalam surat perjanjian tertulis kamu harus mau lakuin apa aja yang aku perintah, dan kamu mengajukan syarat untuk bertunangan dulu sampai kamu lulus kuliah.. Tapi dari ucapan mu sepertinya lebih baik kita melangsungkan pernikahan besok saja" Alan mengancam Zelin dengan sekali dalih, ia merasa diatas awan karena memegang kendali surat perjanjian Ngga bisa.. Jangan menikah!! Masalahnya akan rumit kalau kita menikah, aku mengulur waktu agar dia lama lama bosan menunggu ku sehingga dia bakal nyari cewek lain buat jadi mainan nya... Melangkah kan kaki secara perlahan, Jari Alan memainkan rambut panjang Zelin. Kemudian turun ke pundak dan Alan sedikit meremasnya, Zelin tercengang dengan senyum misterius Alan, ia sama sekali tidak bisa menebak jalan pikiran laki-laki didepan nya. Perlahan lagi jari Alan menarik sleting baju Zelin, kemudian ia merangkul pinggang kecil tunangan nya tersebut sembari mencium pipi lalu bergeser ke leher. Alan menikmati aroma tubuh Zelin, tanpa sadar ia menghisapi leher putih yang menggoda itu. “ini terlalu vulgar, kak hentikan! Sakit...” Zelin meringis ia mendorong Alan tapi tubuhnya tidak bergeming secuilpun, Zelin semakin berontak tapi semakin kencang Alan memeluk nya. Kemudian Alan dengan paksa memikul tubuh ringan Zelin ke dalam kamar mandi, secara paksa ia melucuti pakaian yang dikenakan tunangan nya Sekarang apa? Semua kepercayaan diri ku, kemaluan diri ku, ia lucuti sampai tak tersisa.. Seberapa banyak ia tekan topeng asli milik nya selama ini? Kenapa.. Kenapa aku terlalu bodoh.. Pantas saja mereka meremehkan ku, sebego apa aku tidak menyadari hal hal kecil yang bisa menjerumuskan ku.. Diselingkuhi mantan tunangan, dikhianati teman masa kecil, dimanfaatkan orang lain, dan sekarang dilecehkan orang yang kuanggap saudara ku sendiri.. Zelin tidak berhenti meneteskan air mata nya, beban yang tidak bisa ia bayangkan, hidup indah yang selama ini dia rasakan ternyata hanya halu milik nya saja. “Gadis baik, maaf kan aku.. Kamu pasti terkejut, tapi kamu harus terbiasa dengan ini, sebagai boneka kesayangan, kamu harus patuh pada pemilikmu, aroma tubuh mu tadi membuat ku kehilangan kendali, aku akan menunggu kesiapan mu untuk mengambil keperawananmu, tapi bagian lain yang ingin ku sentuh ngga boleh kamu larang, karena kamu milik ku karena kamu kepunyaanku jadi menurut lah. Aku hanya ingin memandikan tubuh manis mu, jadi duduk lah aku telah menyiapkan bak air hangat" Zelin dengan ragu mulai memasukkan tubuhnya ke dalam bathub, dan Alan dengan lembut menggosokan spons sabun ke tubuh Zelin. Seusai memandikan, Alan menghandukkan Zelin dan mengeringkan rambut nya. Menyisirinya dan mengoleskan pelembab malam pada wajah mulus ya. Layaknya bermain boneka, Alan mengurus segala keperluan Zelin. Waktu tidur pun Alan tidak berhenti menjauh, ia menyelimuti serta menepuk lembut punggung belakang Zelin, dan setelah ia lihat sudah tertidur, Alan merangkul Zelin dari belakang. Dia menganggap ku sebagai mainannya, psikopat sepertinya pasti bosan bermain dengan mainan sehingga ia memilih manusia untuk menjadi mainan yang menyenangkan untuk nya.. Mau sampai kapan aku harus patuh dan tunduk pada manusia ini, apa aku harus mengikuti keinginan nya sampai dia bosan? Tapi bagaimana kalau kak Alan ngga akan pernah melepaskan ku?.. Zelin pasrah dengan pelukan erat Alan, memberontakpun tak berguna karena dia tidak bisa lari dari cengkraman Alan. *** 9 tahun yang lalu awal cerita bermula... Pagi yang cerah, suasana ramai para siswa memasuki gerbang sekolah, ada yang terburu-buru ada yang melangkah santai, dan diantara nya ada yang menjadi pusat perhatian. Laki laki paling tinggi kelas 6 bernama Fredi Alan Alatas, lalu laki-laki disebelah nya kelas 3 bernama Ramandika Pratama, dan satu perempuan yang diapit dua siswa tersebut bernama Zeliana Anandi kelas 3. Dika dan Zelin seumuran sedang Alan beda 3 tahun dengan kedua temannya. Mereka bertiga terkenal karena keluarga Alan menduduki puncak jabatan tertinggi saat ini. Lingkaran keluarga mereka juga yang membuat andil membuat mereka menjadi akrab. Dan untuk Dika Zelin keduanya sudah terikat pertunangan. "Kak Alan, tugas matematika ku udah dikerjain?" Zelin nyengir kuda menatap Alan, tangan nya menengadah Alan mengeluarkan buku dari tas nya, tubuh tinggi nya membuat zelin mendengakan kepala nya, wajah tampan nya tersenyum lembut "Ngga tau diri, tiap hari minta dikerjain tugas, kak Alan juga sibuk buat olimpiade besok" Dika menyindir sikap Zelin "Beneran deh cuma pelajaran ini yang ngga masuk di otak, bahasa inggris ku lumayan, kelas olahraga juga unggul, jangan hina aku sembarangan" Zelin dengan kesal memukul kepala Dika dengan buku yang dipegang nya "jangan mukul pala orang sembarangan, nanti ketularan bodoh gimana" keluh Dika berlari masuk ke dalam kelas menghindari pukulan Zelin, ia sempat melirik ke arah Alan, terlihat raut datar tak tertebak dari wajah nya. "Aku tunangan kamu, minta bantuan ke aku aja" Dika menatap zelin penuh perhatian Zelin menyikut lengan Dika dan tersenyum jahil, "apa ini? Kamu mencoba romantis ke aku? Baiklah, kalo kamu mau belajar bertanggung jawab. Ini inisiatif kamu sendiri loh yah" Bukan itu, kenapa kamu ngga sadar sih? Setiap sikap baik kak Alan kaya ada maksud tersembunyi nya... Dika dalam hati mengeluh "Bel masuk bunyi, jangan berisik, ayo siapkan buku pelajaran" bu Anita wali kelas 3 A masuk ke dalam kelas *** Disela jam istirahat Zelin berlari ke arah lapangan luar bersama Rise teman satu kelas nya, ia lupa kalau ada tanding sepak bola antar kelas 4 dan 3, Dika salah satu yang mewakili kelas 3. "Wah.. Ketinggalan lama nih, skor nya udah 2-4" Zelin melihat sekeliling mencari tempat duduk nyaman untuk menonton "kelas 3 unggul nih, penonton nya pada teriakin Dika" ujar Rose yang berdiri disamping Zelin "Dika kalau kalah, cilornya aku yang makan nih" teriak Zelin, bertepatan saat Dika melihat ke arah nya Dika senyum sombong pada Zelin dengan jari telunjuk nya mengarah ke papan skor yang terpampang. "waktu istirahat pemain, aku ke sana dulu ya Rose" ucap Zelin tapi Rose membuntuti langkah Zelin "Ternyata aku datang nya tepat, cilornya masih anget nih, rasa rumput laut keju.. buruan dimakan" belum sempat Dika mengambil cilor, Rose memberikan botol mineral terlebih dahulu. "yang terbaik saat berkeringat itu minum air putih" "Makasih Rose" Dika langsung meminum nya Zelin memandang tangan nya yang memegang cilor, "Iya benar, cilor ini ngga baik dimakan saat olahraga" ucapan Zelin terdengar sedikit kecewa Kemudian ia berjalan menjauhi Dika, "loh, Zelin mau dibawa kemana cilorku" Dika mengejar Zelin, tapi tiba-tiba bola terbang ke arah Zelin dan membuat nya jatuh tersungkur. "Hei.. Siapa yang lempar bola sembarangan" teriak Dika marah, ia memandang kelas 4 yang sedang berlatih tidak sengaja mengenai Zelin "Udah tau lapangan buat adu bola, kenapa dia asal lewat aja, lemah amat kesenggol bola dikit langsung jatuh" sahut Roy perwakilan pemain bola dari kelas 4 Ah, sial... Aku bawa Zelin dulu ke UKS.. Belum sempat Dika berjalan, ia terkejut Zelin sudah dibopong Alan, dan jarak nya udah jauh. Urusan nya tambah panjang kalo kak Alan udah tahu.. "Roy, kamu nanti minta maaf ke Zelin yah" Dika mencoba memberi nasihat "Apaan sih, kesenggol bola doang.. Udah dibopong pangeran nya kan tadi" Seloroh Roy menyepelekan Dika mengepalkan tangan nya, tapi Rose memegang lengan ya seraya menggelengkan kepala nya. Kode agar tidak memulai keributan dengan senior kelas. Bukan urusan ku kalo terjadi apa-apa, aku udah nyaranin yang terbaik... "Prittt... Waktu tanding dimulai" Siswa siswi yang berkerubung melihat keributan mulai menjauhi lapangan dan melihat dari kejauhan. ### "Huwaa, aku malu tadi jatuh didepan banyak orang.. Mau pulang" Zelin merengek pada Alan "Aku obatin dulu luka nya, nanti aku antar pulang" dengan cepat Alan mengusap lutut Zelin dengan kapas basah untuk membersihkan tanah yang menempel Zelin meringis perih tapi ia tahan, "udah ah, aku mau pulang sekarang diobati dirumah aja, mumpung sepi" "Ini bisa infeksi, ngga akan ada yang berani mengejek mu, kalau ada mereka yang akan rugi" setelah bersih selanjutnya luka tersebut diolesi salep "eeh.. Kak aku bisa jalan sendiri" Alan tidak mengindahkan ucapan Zelin, ia membopong Zelin ke kelas untuk mengambil tas lalu melangkah ke depan gerbang. Di luar mobil limosin mewah milik Alan sudah terpakir dan siap mengantar pulang. Mobil jemputan Alan memang selalu menunggu sampai jam pulang selesai. "Aku ada urusan sebentar, pak Anto antar Zelin ke rumah" "Makasih kak, padahal aku bisa naik taksi" "Kamu mau naik taksi? Berapa kali kesasar saat kamu menaiki nya?" Mobilpun melaju pergi, Zelin melambaikan tangan nya pada Alan dari kaca mobil. *** Paginya gosip tentang Roy berantem dengan Alvin teman sebangkunya menyebar dengan cepat. Keduanya mendapat cidera serius saat berkelahi dimana salah satunya mendorong lawannya ke jendela kaca kelas sampai pecah dan yang terdorong menarik lawannya untuk ikutan jatuh dari jendela, sehingga keduanya mendapatkan luka goresan terutama dibagikan dahi yang diharuskan dijahit. "Dia langsung dapat balasan ternyata.. Gimana lukamu? Kenakalannya udah terkenal di angkatan kelas 4, buat pelajaran aja sh" Ucap Rose menyindir gosip heboh sekolah "Cuma luka goresan, ngga berbekas kok.. Tapi dua duanya bisa ada pikiran harus jatuh bersama gitu yah, berarti Roy ama Alvin sama-sama dijahit?" Zelin menunjukkan ekspresi bergidik membayangkan luka mereka Pluk! Dika memukul kepala Zelin dengan buku, "Lain kali hati hati.. Bisa jadi kemalangan kalau seseorang ngga sengaja menyakiti mu" "Wah apa ini? Kenapa kalimat mu mengarahkan kalau aku yang buat mereka terluka? Padahal aku korban nya.. Roy juga belum minta maaf pada ku, kamu tunangan ku ngga ada pikiran gitu khawatir tanya bagian mana yang luka atau bawa coklat sebagai penenang?" Zelin protes pada Dika "Dika belain kamu kok, kemarin dia hampir nonjok Roy kalau ngga aku lerai.. Kalau kemarin Dika yang berantem kamu mau yang sekarang dijahit itu Dika?" Sanggah Rose membela Dika Seketika Zelin merangkul lengan Dika dan menyikutnya diiringi senyuman jahil, "He'em.. Aku ngga nyangka diam diam kamu seromantis ini, aku tarik ucapan ku yang bilang kamu ngga perhatian" Tiba-tiba Rose menarik Zelin menjauhi Dika, "Ada wali kelas, cepetan siap siap" Zelin menatap lengan yang tadi buat merangkul Dika dengan perasaan bingung Kok aku merasa kaya ngga asing ama tingkah Rose? Apa perasaan ku aja?...

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
171.6K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
294.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.5K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.2K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook