Bagas terdiam ia menunggu Bara selesai menatapnya sebelum di izinkan bertemu dengan Danira. "Jangan macam-macam, jangan mencari perhatian isteri saya." Pesan Bara sebelum meninggalkan Bagas. "Saya tidak seberani itu Pak," jawab Bagas malas, apa sih yang harus di cemburui darinya, dirinya jelas bukan tandingan seorang Albara Gustian Aditama. Tidak ada sedikitpun niat di hati Bagas untuk menikung Bosnya. Dia memang masih sendiri tapi bukan berarti tidak laku dan nekad merebut isteri orang apalagi isteri Bara yang notabene adalah Bosnya. Setelah di izinkan oleh Bosnya, akhirnya Bagas masuk ke ruangan Bara. Tidak lama Bagas menunggu akhirnya Danira masuk ke sana dengan perut besarnya. Ada sedikit rasa iri memang melihat Bara yang sudah mau menjadi seorang Ayah dengan anak kembar pula. Tapi