BAB 18

1387 Kata

Rafiz membantu Hazanah berbaring di atas ranjang. Pandangan Hazanah tak pernah jauh dari sang suami, ada bagusnya ia terkunci di balik rak buku itu, karena Rafiz pada akhirnya menunjukkan kekhawatirannya. "Istirahatlah." ujar Rafiz. "Mas−" "Ada apa?" "Kamu gak tanya kenapa aku di ruangan itu?" "Kenapa kamu masuk ke ruangan itu? Ruangan itu adalah ruangan khusus pekerjaan rahasiaku, sekretarisku saja gak tahu tentang ruangan itu, siapa pun yang masuk, tidak akan pernah bisa keluar dari sana, itu peraturannya, coba kamu pikir, jika saja aku tidak melihat tas mu, kamu akan di ruangan itu seterusnya, dari siang saja kamu sudah dehidrasi, bagaimana jika sampai berhari-hari? Jangan terus melakukan sesuai kehendakmu dan jangan pernah keluar dari batasanmu. Apalagi membuatku khawatir." ujar R

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN