Bab 15. Bukan Benihku

1152 Kata

"Sialan!" Saka mengumpat pelan ketika ia terpaksa langsung bersembunyi di bawah ranjang Sela dengan cepat. Sangat cepat hingga Pram tak menyadari kehadirannya di sini. Sementara Sela buru-buru menarik selimut dan mengusap pipinya yang basah. Ia tak mau sang suami tahu bahwa adik iparnya sering datang ke kamar ini demi menuntaskan hasratnya. "Pram. Kamu ke sini?" ucap Sela lirih. Wanita itu mendadak terharu mendapati sang suami datang malam ini. Bukankah biasanya Pram akan datang seminggu sekali untuk melihatnya. Walaupun serumah, tapi beberapa waktu belakangan ini Pram fokus pada Sania. Dan malam ini, aah ... Sela merasa sangat senang. "Ya, Sayang. Kata Sania kamu enggak enak badan? Kenapa?" tanya Pram. Sela menggeleng lemah. Astaga, suaminya bertanya keadaannya. Apakah ia sedang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN