Lalu Angga berlalu begitu saja. Pergi meninggalkan Aara yang masih berdiri mematung di depan pintu kamar ayahnya. Lalu Aara pun masuk kedalam kamar tersebut. Nampak.ayah angkatnya masih dalam posisi yang sama. "Ayah... pagi... maaf ya... Aara bangun kesiangan." Ucap gadis itu dengan lembut pada ayahnya. "Iya nak... nggak apa-apa. Oh ya... kamu lihat kakak kamu tadi?" tanya ayah pada Aara. Lalu gadks itu pun mengangguk satu kali. "Iya ayah... ada apa ya?" tanya Aara disana. "Dia adalah pimpinan sebuah perusahaan, dan... sekarang kan ayah sudah baik-baik saja, jadi... dari pada kamu bosan di rumah, dan... ayah pikir kamu juga pasti menyayangkan bakat kamu kan? jadi ayah minta kakak kamu untuk memberikan posisi seperti di perusahaannya." Ucap ayah yang lalu menerima piring yang ada di tan