Meski kedua tangan Aara menghadang dan seakan mendorong tubuh lelaki di hadapannya itu. Serta rontaan tubuh Aara dari rangkulan kedua kaki Angga. Membuat lelaki itu kian rakus melahapnya. Sampai... "Tok, tok, tok, yang... udah bangun?" suara ketukan serta suara seseirang yang Angga kenal dari luar pintu kamarnya. Membuat Angga menyudahi ciumannya itu. Dan Aara menarik selimutnya sampai keata tubuhnya. Hingga dagunya pun tertutup. "Fiona? kenapa dia sudah datang? jam berapa sekarang?" tanya Angga dengan gerutunya. Lalu lelaki itu pun menatap jam yang ada di dinding kamarnya. Disana sudah pukul tujuh pagi lebih. Dan biasanya ia berangkat ke kantor pukul setengah delapan pagi. "Sial! akh aku bangun kesiangan." Ucap Angga sembari terjaga dan melirik kearah Aara dengan salah satu tangan yang