You're my Destiny

Hai halo hola ini cerita Romance teen fiction pertama saya atau mungkin kedua, ketiga? Ah aku Lupa Cuman mau lihat apakah ada yang minat dengan romance tenfic? Kalau banyak yang minat aku akan bikin cerita seperti ini lagi kapan-kapan XD. Serius dari semua genre yang menurutku paling susah ya ini cerita Romance Teenfiction he he. Betewe happy reading... **** Minggu, pukul 08.00 pagi Di dalam ruangan persegi di atas tempat tidur tengah berbaring remaja yang ingin menghabiskan hari minggunya dengan tenang tapi sepertinya itu tak tersampaikan tatkala suara ibu negara menggema di kamarnya. "Aja'... cepat bangun antarin mama belanja bulanan!" Raja membalik tubuhnya menutupi kepalanya dengan bantal. "Aja' kalau belum bangun juga uang jajan minggu depan mama potong!" Raja melemparkan bantal ke samping "Iya ma.. Aja' bangun kok, uang jajan masih tetap kan? Jangan di potong ya!" Sahut Raja, ia kalah jika mamanya menggunakan ancaman mengerikan itu untuknya. Raja keluar dari kamar dengan penampilan yang fresh dan santai siap menemani ibu negara berbelanja. Ada beberapa hal yang Raja tak suka saat menemani Ibu negara belanja selain akan banyak cewek juga pasti akan mengantri itupun kalau ibu negara belanjanya gak lama kadang waktu yang harusnya selesai dalam dua jam menjadi empat jam. Ponsel di saku Raja bergetar lelaki tinggi itu menghentikan troli belanjaan untuk mengangkat panggilan dari benda dengan layar berukuran 6,5 inchi itu. "Iya Dam, kenapa?" "Kemana lo! Gue sama Tayo udah di rumah lo nih" sahut Adam di seberang. "Gue lagi di supermarket paling jam sebelas baru pulang" "Elo di supermarket tidur atau gimana sampai lama begitu" "Etdah kaya gak tau emak-emak kalo lagi belanja" "Yaudah ntar kalo lo udah balik langsung kerumah Dika ya" "Oke tunggu aja di sana ntar gue dateng kok, udah dulu Dam keburu ibu negara marah" ucap Raja menghentikan panggilan dari Adam. Raja mengantungi ponselnya kembali menghampiri mamanya beberapa meter di depan tengah memilih beberapa sayur dan makanan kemasan juga keperluan yang lain. Setelah menghabiskan waktu yang melelahkan akhirnya perjuangan Raja menemani mamanya berbelanja selesai juga, di lihatnya jam tangan yang menunjukkan pukul sebelas lewat beberapa menit. "Aja' baru sampai rumah kamu mau kemana lagi?" Tanya tante Diva. "Tadi Adam nelfon suruh datang kerumah Dika ma" "Ya udah ntar pulangnya jangan kesorean jam empat jemput anaknya teman mama di bandara" "Oke!" Jawab Raja tanpa bertanya lebih jauh. Kendaraan beroda empat itu mulai bergerak keluar dari pekarangan. Raja memutar lagu dari radio yang kala itu langsung terdengar suara penyanyi terkenal andalannya menyanyikan lagu Perfect. Raja sampai di rumah Dika yang langsung di jemput dengan suara gonggongan hewan peliharaan Dika. Tak lama mama Dika keluar membukakan pintu. "Dikanya ada tante?" Tanya Raja sopan. "Oh Raja, masuk aja ke kamarnya tadi Adam sama Tio juga datang" Raja mengangguk "Iya tante" lalu berjalan menuju kamar Dika. "Wis Broo.. udah lama kalian?" Seru Raja mengagetkan ketiga orang yang tengah serius menatap layar LED tipis di depan sana. "Gue juga mau main dong" Raja merebut stick ps milik Tio sekaligus menggeser tempat dimana tadi Tio duduki. "Datang-datang mengacau aja lo" protes Tio. Raja nyengir tanpa dosa mengabaikan dumelan Tio karna sekarang dirinya tengah serius bermain game melawan Hiro milik Adam pada game tinju andalan mereka. Tak terasa sekarang sudah pukul setengah empat sore dan ke empat remaja itu telentang di lantai karna kelelahan bermain game. "Gaes-gaes besok senin" seru adam. "Hari terberat buat kita" Timpal Dika. "Males gue panas-panasan" Sahut Raja. Tio tertawa pelan "palingan besok kita absen upacara lagi" ucapnya diangguki yang lain di susul suara tawa mereka setelahnya. Raja melihat jam dinding kamar Dika. "Hampir saja gue lupa, Bro gue cabut duluan" pamitnya. "Tumben jam segini mau pulang gak mau ikut nongkrong di luar" ujar Tio. "Ibu negara nyuruh jemput anak temennya dia di bandara katanya sih mau sekolah di bandung juga" "Cewek atau cowok" Seru Adam. Raja mengedikkan bahunya. "Mungkin cowok, gue harapnya sih gitu karna katanya dia juga bakalan serumah sama gue" katanya. "Ya Iya lah elo  bakal milih cowok buat jadi temen lo lagi mengingat gimana elo begitu alergi sama yang namanya cewek" Raja melemparkan bantal ke muka Adam. "Bisa nggak jangan bahas cewek di depan Gue, kalo nggak lo pasti nyesel kedepannya". "Dah sana jemput aja anak teman mama lo itu siapa tau di sana dia udah nungguin jemputan pak supir" goda Tio yang langsung dapat decihan dari Raja. "Ck masa iya orang ganteng kaya gini jadi supir" "Buat apa ganteng kalo kerjaan lo itu cuman matahin hati cewek doang" cetus Dika, Raja mengedikkan bahu tak peduli. "Bukan salah gue dong yang suka kan mereka dan kalian tau sendiri kalau gue tuh gak bisa deket-deket sama cewek, nyokap sih pengecualian" Raja memakai sweaternya "Duluan ya" ujarnya. Raja sampai di bandara 15 menit yang lalu celingukan mencari orang yang sebelumnya belum pernah dia temui. "Sebenarnya anak temannya mama ini di mana sih jadi datang atau nggak" gumamnya. Raja berbalik mencoba mencari lagi mungkin orang yang di carinya sudah di luar. Karena tidak memperhatikan jalan, Raja hampir tersungkur ke depan karna tanpa sengaja tersandung kaki seorang yang tengah duduk di kursi tunggu. "Maaf mas, gak papa kan?" Refleks Raja menepis tangan yang menyentuh lengannya. "Gue gak apa-apa jangan sentuh! Oh ya jangan panggil gue 'mas' soalnya gue gak suka" Cewek yang akan membantu Raja tadi jadi termanggu mendengar perkataan Raja. "Ck pasti lo langsung jatuh cinta liat gue ya kan?" Ucap Raja dengan percaya dirinya kemudian berbalik akan pergi. "Tunggu!!" Seru cewek tadi. Raja berbalik. "Jangan minta gue tanggung jawab oke, maaf udah nyandung kaki lo lain kali kakinya  jangan buat gue kesandung lagi ya jadi sekarang biarkan gue pergi" cerocos Raja. "Bukan gitu" cewek itu membuka screen hpnya. "Gak usah minta foto gue bukan selebritis" ucap Raja malas. Cewek itu menghela nafas "sumpah ya lo itu jadi cowok narsis banget sih, gue cuman mau bilang ini lo bukan?" Tunjuknya yang menampilkan foto Raja di ponselnya. "Gila ternyata lo stalker ya bisa sampai punya foto gue segala" "Tante Diva yang kirim dia bilang orang ini yang bakal jemput gue tapi kalau taunya orang itu kayak gini mending tadi gue naik taksi aja" "WHAT!!! Jadi yang gue cari dari tadi itu elo?! Tau gitu gue juga bakalan nolak mau jemput lo di sini" "Kalau lo gak mau santai aja kali gak usah pasang muka ngegas gitu lagian elo gak ganteng-ganteng amat kok gak usah ge'er gue bakal suka sama lo" ucap cewek itu sinis. Raja menyentuh wajahnya masa wajah seganteng ini di bilang gak ganteng-ganteng amat mungkin cewek tadi ada masalah sama matanya? Seperti teringat sesuatu Raja menepuk dahinya "mampus kalo mama tau tuh cewek naik taksi bisa di cabut uang jajan seminggu nih" Raja mengejar cewek tadi. "Lo balik sama gue soalnya taksi mahal" Raja langsung mengambil koper dan membawanya dengan cepat menuju mobil mengabaikan protes dari si pemilik koper tersebut. "Dasar cowok aneh!" **** To be Continue INSTAGRAM @Vio.hil