Anesh tertawa saja dia memang sudah melihat sejak tadi di mana Ririe berada. Dia mengikuti sejak Ririe keluar dari rumahnya. Entah mengapa satu minggu ini dia rajin mengikuti Ririe, dia sudah tahu butik Ririe berada, dia sudah tahu konsumen Ririe yang mayoritas artis muda yang banyak uang. Tak ada konsumen kelas bawah di butiknya, karena harganya juga memang khusus pelanggan muda berkocek tebal. “Berarti kamu selalu jujur bahwa emang tidak di kantor, tapi kamu nggak jujur bahwa kamu itu bukan asisten bosmu tapi kamu lah bosnya!” ucap Anesh, dia akan menunggu hingga Ririe akan keluar toko ke dua itu, Ririesedang menuju kasir, mereka atau tepatnya Ririe sudah pindah ke toko ke dua dan Anesh masih mengikuti. Saat ini sudah jam makan siang. “Sudah selesaikan dari toko ini, sebelum ke toko se