“Ciuman??” gumam Embun menganga. Deg! Caca terdiam. “Kak Caca—” Arash dan Gaza saling melirik satu sama lain. Sedangkan Dyrga, dia sudah menatap tajam Aiyaz dari kejauhan. Jangan tanya bagaimana reaksi Dyrta yang ikut menghentikan langkah kakinya. Dia sudah memijit kening, melihat respon putri bungsu kesayangannya itu. Otaknya mulai berpikir cepat. Dyrta sangat yakin sekali kalau Aiyaz pasti telah melakukan sesuatu yang gila hingga membuat wanita bernama Caca itu berulang kali mendengus kesal. Ayra dan Chandly mulai bingung dengan sikap para personil Abraham Althaf ini. Terutama Eshal, dia heran kenapa mereka saling melirik satu sama lain. Telinga mereka tidak tuli ketika Embun bergumam dan menyebutkan kata ci