18

2324 Kata
*Navaro POV* Aku masih tidak percaya Reynard berani mencariku setelah pertemuan terakhir kami. Dia terlalu aneh. Terkadang aku percaya akan ketulusannya memintaku kembali ke Regnum Angelorum, tapi terkadang dia menyatakan kalau dia hanya memanfaatkanku. Dan kemarin dia memohon agar aku kembali ke Regnum Angelorum untuk meminta Seraphim mengampuni Icarus. Apa yang terjadi di Regia Horto sekarang bukan urusanku. Kalau akhirnya Seraphim memilih turun tangan mengadili Icarus, itu juga bukan urusanku. Seraphim mungkin akan memberikan apa yang kuminta, tapi jelas aku tidak memiliki pengaruh sebesar itu untuk memintanya mengampuni malaikat yang dia anggap bersalah. Hukuman Seraphim terkenal kejam. Dia tidak segan-segan menghukum malaikat yang membangkang di tengah Regia Horto hanya untuk memastikan para malaikat melihatnya dan tidak berpikir melakukan kesalahan yang sama. Tapi itu sudah lama sekali, dan hukuman terakhir yang Seraphim jatuhkan dengan tangannya sendiri adalah hukuman pada kedua orang tuaku yang dilakukannya dengan diam-diam, membuat kedua orangtuaku seakan-akan menuju ketiadaan. “Sebenarnya kita mau kemana Navaro?” Tanya sebuah suara menyeretku dari lamunanku. “Middlesbrough.” Jawabku singkat saat van Citroen Airlongue kami terus melaju di jalanan. “Kenapa? Newcastle cukup aman menurutku.” “Kita harus terus berpindah, cherry.” Eliza menatapku curiga. “Katakan yang sebenarnya, Navaro. Aku-lah sumber masalahnya, setidaknya aku harus tahu kenapa kau melakukan ini?” Haruskah dia tahu? Haruskah kukatakan kalau dia tadi nyaris tertangkap di taman kota kalau saja Javas tidak datang tepat waktu? “Mereka sudah ada di Newcastle. Aku tidak tahu berapa jumlah pastinya, yang jelas satu-satunya kekuatan yang kurasakan sangat kuat. Dan rasanya akan timbul kekacauan kalau kita tetap disana. Newcastle hanya dilindungi oleh malaikatku tanpa vampir kepercayaan dari Wren.” Jelasku berusaha menyembunyikan fakta kalau mereka bahkan sudah menemukan Eliza di taman dan mundur saat aura Javas menutupi aura seluruh makhluk di taman. Javas memiliki bakat khusus untuk menutupi aura seseorang atau siapapun sebanyak apapun yang dia inginkan dalam radius 1 mil. Untuk beberapa orang yang sensitif terhadap kekuatan Javas, kekuatan malaikat itu akan terasa seperti belaian sensual yang bisa membangkitkan o*****e. Itu sebabnya Javas menjadi salah satu malaikat paling banyak memiliki partner di Regia Horto. Sebarkan seluruh pencari di Inggris Utara. Aku terkejut saat pikiran itu melintas di dalam benakku. Mereka juga sudah ada di dekat sini, dan mungkin di beberapa tempat lain di sekitar Newcastle dan Middlesbrough. Kalau pikiran itu memang milik salah satu dari mereka maka Inggris Utara sudah mereka tempati_walau hanya untuk mencari Eliza. Dan itu artinya kami tidak bisa berkeliaran lagi di daerah manapun di Inggris Utara. Aku menghentikan mobil begitu saja di pinggir jalan dan membawa Eliza turun. “Berncana kita ubah. Kita akan berteleport ke salah satu daerah kekuasaan anggota Cadre-ku. Konsentrasi dan jangan pernah lepaskan aku kalau kau tidak ingin lenyap.” Bisikku pelan sambil menggandeng tangan Eliza dan mengerahkan kekuatanku untuk berteleport meninggalkan mobil yang baru saja kubeli. Kami muncul di puncak sebuah tower. Dari puncak itu terlihat jelas gemerlap lampu kapal di pelabuhan. Plymouth adalah kekuasaan Leela. Aku baru saja akan membawa Eliza masuk ke dalam tower saat sesosok bayangan melayang turun dan langsung membungkuk hormat. “Sangat terkejut dengan kemunculan anda, El Rey.” Sapa sebuah suara yang kukenali sebagai suara Leela. “Saya baru saja akan pergi berkeliling saat saya merasakan aura anda. Selamat datang di Lunatic Tower.” Sambungnya setelah menegakkan tubuhnya. “Antarkan Eliza ke kamarku dan temui aku di ruang kaca.” Ujarku pelan sambil melesat masuk ke dalam tower dan menuju ruang kristal, ruang tempat yang dibuat oleh Leela untuk berlatih dengan kekuatan supranatural kami.   Kami menetap lebih dari sehari di Plymouth karena aku sama sekali tidak merasakan adanya kehadiran mereka, dan malaikat dalam legion Leela juga melaporkan kalau tidak ada aura asing di kota-kota sekitar Plymouth. Eliza juga terlihat lebih santai bersama Leela karena mereka memang sudah berteman sejak kunjungan Leela ke London beberapa waktu lalu. Kalau bakat alam Javas bisa menutupi aura, maka bakat alam Leela bisa berteman dekat dengan makhluk apa saja karena dia memiliki kemampuan untuk membuat lawan bicaranya merasakan keamanan saat bersamanya. Malam itu aku membiarkan Leela membawa Eliza berjalan-jalan di sekitar tower untuk mencari makan malam saat aku merasakan aura malaikat yang sangat kukenal. Tapi mungkin saja aku salah karena malaikat yang satu ini tidak pernah meninggalkan daerah kekuasaannya sama sekali kecuali untuk kembali ke Regnum Angelorum. Aku masih tidak percaya dengan kunjungan Jade ke Lunatic Tower. Tapi dia nyata, aura yang kurasakan itu memang miliknya dan sekarang sedang menatap pemandangan pelabuhan Plymouth dari puncak tower bersamaku. “Gadis itu... Apa hubungannya denganmu?” Tanya Jade tiba-tiba tanpa mengalihkan tatapannya dari gemerlap lampu malam. “Elizabeth?” “Kalau itu namanya.” “Kami tidak ada hubungan apapun. Aku hanya membantu melindunginya.” “Dan apa yang dia berikan?” “Tidak ada.” Sahutku cepat. Tapi begitu melihat reaksi Jade, aku tahu kalau malaikat tinggi ini tidak percaya dengan apa yang kukatakan. “Kau menyukainya?” “Tentu saja aku menyukainya. Kau pikir aku bisa tinggal bersama orang yang kubenci?” Tanyaku balik. Jade menggeleng lemah. “Kau tidak menyadarinya, Navaro. Dan kalau saat itu tiba, kau akan terluka.” “Apa ini?” “Berat rasanya saat kau menemukan cinta sejatimu pada saat yang tidak tepat, tapi yang lebih menyakitkan adalah saat kau harus menyerah dari cinta sejatimu hanya karena ingin bertemu di saat yang tepat.” Bisik Jade pelan. “Kau salah. Aku tidak mencintainya, Jade. Aku tidak punya kemampuan untuk mencintai orang lain. Aku hanya peduli padanya.” Tukasku cepat. “Sekarang, kau bisa menghindarinya, tapi nanti... Bahkan kita tidak punya kekuasaan untuk menolak jatuh cinta pada orang lain.” Sahut Jade. “Baiklah, karena sepertinya kau baik-baik saja, dan ada manusia yang sedang menyibukkanmu, aku tidak akan mengganggu lebih lama. Kabari aku kalau kau berubah pikiran, Navaro. Aku akan sangat bahagia kalau kau bisa bahagia.” Sambung Jade lalu terjun begitu saja dari puncak Lunatic Tower dan melesat terbang horizontal menembus awan. Kami diserang. Pikiran Leela menyerbu masuk dalam pikiranku. Tanpa berpikir dua kali aku mengikuti jejak Jade, terjun dari puncak Lunatic tower dan mulai terbang mencari keberadaan mereka berdasarkan pikiran Leela yang masih bisa k****a dengan jelas. Tapi aku semakin lama semakin menjauh dari Lunatic tower. Sial. Sepertinya mereka sudah diserang sejak tadi, tapi Leela baru berhasil mengontakku saat ini. Dan sekarang mereka tanpa sadar bergerak menjauhi tower untuk melarikan diri. Aku dapat merasakan aura Leela tidak jauh dari tempatku saat ini. Tapi aura itu lemah. Sangat lemah, dan... “Sial! Mereka terluka!” Makiku sambil terus terbang menuju tempat Leela dan Eliza berada. Tidak lama waktu yang kubutuhkan sejah mencium bau darah Leela sampai aku menemukan mereka tersudut di salah satu gang dengan keadaan menyedihkan. Sayap Leela patah, darah mengucur deras dari luka-lukanya. Dan Eliza... Gadis itu pingsan! “Menjauh dari mereka sekarang juga.” Geramku sambil mendarat di depan Leela dan merentangkan sayapku lebar-lebar untuk menutupi pandangan para vampir itu dari Leela dan Eliza. “Wah wah wah... Aku tidak menyangka kalau Eliza kami punya teman-teman elit seperti kalian.” Ujar salah seorang vampir berambut blonde nyaris putih yang menutupi hampir setengah wajahnya. “Pergilah sebelum aku membunuh kalian semua.” Lag-lagi vampir itu yang menjawab dengan sangat santai. “Kesombongan khas malaikat. Lihatlah apa yang bisa kulakukan pada malaikat cantik itu... Aku bahkan tidak terluka sedikitpun. Kalian para malaikat terlalu menyombongkan kekuatan yang kalian miliki padahal ada banyak sekali orang yang bisa mengalahkan kekuatan kalian itu.” Dan sialnya dia benar. Sejak mendarat tadi, aku sudah berusaha melemparkan dia keluar dari gang dengan kekuatan telekinetisku, tapi dia tidak bergeming sama sekali. Aku bisa saja melawannya disini sekarang, tapi jelas keadaan tidak seimbang, aku dirugikan karena Leela sudah terluka. Baiklah, hanya ‘itu’ yang bisa kulakukan. Masih dengan sayap terentang lebar, aku mengerahkan kekuatan mengubah warna sayapku kembali ke asalnya. Membiarkan kekuatan mengaliri seluruh tubuhku dan membuatnya bercahaya. Aku bisa merasakan kekuatan membanjiri tubuhku, dan saat itulah aku melepaskan sedikit kekuatan ke arah para vampir dan membiarkan bulu-buluku terbang dan menusuk mereka sebelum berbalik untuk meraih Leela dan Eliza, berteleport kembali ke Lunatic Tower dalam wujud malaikat sempurna. Aku bisa saja melawan mereka dengan wujud sempurna, dan aku yakin kalau aku akan mengalahkan mereka semua. Tapi kalau aku melawan mereka dengan wujud sempurna, akan terjadi kehancuran disekitarku, setidaknya dalam radius beberapa mil. Kekuatan asli malaikat dalam wujud sempurna selalu mempengaruhi alam. Dan aku tidak ingin mendengar alasan bodoh dari pemimpin manusia dengan mengatakan bencana alam atau serangan binatang buas.   Penyembuhan Leela lebih cepat dari biasanya karena dia terkena efek perubahan wujudku. Hanya malaikat yang berada di tiga tingkatan utama yang bisa berubah ke wujud sempurna, wujud yang tidak bisa dilihat oleh siapapun kecuali para malaikat. Dan sebagai Cherubim terakhir, aku menempati posisi kedua dalam tingkatan itu, membuatku memiliki wujud sempurna itu. Dan efek bagi malaikat biasa yang melihat ‘wujud sempurna’ selalu sama, kekuatan mereka meningkat tAdamam. Itulah yang terjadi pada Leela. Sebagai salah satu Sang Penyembuh, kekuatan menyembuhkan milik Leela berhasil membuat sayapnya kembali utuh tanpa harus melalui masa Anaktisi. “Benarkah yang kusaksikan tadi, El Rey? Kau adalah Cherubim, Sang Penjaga?” Tanya Leela saat dia datang untuk melihat keadaan Eliza yang kini sedang tertidur. “Maaf karena aku menyembunyikannya dari Cadre-ku sendiri. Aku sangat mempercayai kalian, tapi kebenaran ini lain hal. Regnum Angelorum akan gempar mengetahui kenyataan ini. Dan aku tidak menginginkan kegemparan apapun terjadi disana setelah lenyapnya Cherubim sebelum aku.” Gumamku pelan. “Pergilah. Dia baik-baik saja. Kami akan segera pergi begitu dia terbangun. Perintahkan seluruh legionmu untuk menjaga tower saat ini. Kita akan lebih diuntungkan kalau mereka membantai manusia secara besar-besaran karena itu akan membuat Seraphim mengirimkan Cadre 10, tapi Seraphim tidak akan bergerak kalau malaikat yang menjadi korban. Karena itu lebih baik sekarang menjaga diri kalian daripada memikirkan orang lain.” Leela mengangguk mengerti dan kemudian keluar dari kamarku. Tepat pada saat itu sebuah suara membuatku sadar kalau satu-satunya manusia dalam kamar ini sudah terbangun sejak tadi. “Kekejaman versi malaikat, membiarkan manusia mati daripada kaumnya.” Ujar Eliza dingin. “Kematian ratusan manusia jauh lebih baik daripada musnahnya seluruh kehidupan karena kematian para malaikat.” Sahut cepat, “Aku tidak menyangka kalau kau akan pingsan. Dan siapa vampir yang mengejarmu tadi? Dia jelas sangat kuat karena berhasil menahan kekuatan telekinetisku.” Eliza berusaha bangkit untuk duduk di ranjang, dengan refleks aku menghampirinya dan membantu wanita itu hingga dia bisa duduk dengan nyaman. “Dia salah satu dari 5 vampir kepercayaan Cenobia. Namanya Xalvador dan dia satu-satunya vampir Cenobia yang tidak mempan dengan kekuatan supranatural dalam bentuk apapun. Ayahku memiliki kemampuan itu, dan Xalvador lah yang membunuh ayahku.” Bisik Eliza. “Tadi aku sempat mendengarnya. Benarkah itu? Benarkah kalau kau adalah Cherubim?” Sepertinya memang tidak akan pernah ada penjelasan singkat mengenai asal usulku. Selalu ada pertanyaan. Dengan enggan aku mengangguk lemah. “Jadi itu alasan kenapa Seraphim menyayangimu?” Tanya Eliza lagi. “Darimana kau bisa berpikir seperti itu?” Tanyaku cepat. Jelas aku tidak pernah mengungkit masalah Seraphim di depannya. “Javas mengatakan kalau kau mendapatkan perhatian khusus dari Seraphim. Aku pikir karena Seraphim orang tuamu.” “Javas ternyata sangat informatif padamu.” Gumamku, “Kita hampir mirip, cherry. Aku lahir dari pasangan malaikat tinggi. Kedua orang tuaku adalah Cherubim. Mereka bersama Seraphim memimpin Regnum Angelorum atas perintah Sang Pencipta, menjaga kedamaian, menjadi Sang Pengadil dan Sang Penjaga. Aku di lahirkan saat usia kedua orang tuaku sudah sangat tua, saat mereka nyaris berada di batas ketiadaan. Kehadiranku membuat mereka sedikit lebih manusiawi dari sebelumnya. Seiring bertambahnya usiaku, aku semakin jauh dari kedua orang tuaku. Hal ini membuat mereka kembali ke masa-masa haus kekuasaan dan Darah. Ide gila mereka adalah membunuh seluruh malaikat dan membentuk Regnum Angelorum sesuai keinginan mereka. Seraphim mengetahuinya. Aku diungsikan ke rumah seorang malaikat kuno penulis sejarah bernama Tania saat Seraphim memburu kedua orang tuaku. Memang harus Seraphim yang turun tangan mengeksekusi kedua orang tuaku karena satu-satunya malaikat yang lebih kuat dari Cherubim adalah Seraphim. Eksekusi dilakukan dalam bayang-bayang Sang Pencipta, dijaga ketat oleh Cadre 10, hingga sampai saat ini, hanya segelintir orang yang mengetahui fakta itu. Sayap biruku yang selalu kau anggap indah adalah bukti nyata kalau aku seorang Cherubim.” “Kalau begitu, bukankah kehadiranmu sangat dibutuhkan? Kenapa kau menyembunyikan fakta itu?” “Tahukah kau kalau mengetahui rahasia malaikat artinya kau tidak bisa membicarakannya dengan siapapun tanpa mengorbankan nyawa lebih dulu?” “Aku tahu. Rahasia malaikat hampir seperti rahasia langit.” “Kenapa kau tetap ingin mengetahuinya?” “Karena kau begitu kesepian, Navaro. Kau mungkin punya banyak orang disekelilingmu, kekasih ataupun Cadre 7. Tapi kau tetap menutup dirimu dari mereka. Kau hanya menjadi dirimu saat bersama Wren dan Lily. Tapi itupun kau juga membatasi dirimu. Semua yang kau lakukan membuatmu semakin kesepian, dan aku tahu rasanya harus menyimpan semuanya seorang diri hanya untuk melindungi orang yang kusayang.” Aku terdiam. Bagaimana bisa wanita yang selalu kuanggap lebih menyusahkan dari Lily, dan sering menguji batas kesabaranku ini ternyata memahami apa yang kurasakan? “Sayapku, Elizabeth, adalah bukti asal usulku. Sejak eksekusi itu, Cherubim dianggap telah melalui jalan ketiadaan atas pilihan mereka sendiri. Tania yang menuliskan itu semua karena Seraphim tidak ingin sahabatnya selama eksistensinya dianggap sebagai monster. Dan keberadaanku, tidak banyak yang tahu kalau sebelum lenyap mereka memiliki anak laki-laki. Sepanjang sejarah, malaikat hanya tahu kalau Cherubim lenyap dan tidak ada penggantinya. Kemunculanku dengan warna sayap Cherubim sebelumnya akan membuat gempar Regnum Angelorum walau memang itu yang Seraphim inginkan.” “Sampai kapan kau akan menyembunyikannya?” “Sampai Cherubim memang dibutuhkan.” Aku merasakan Eliza mengelus lenganku lembut. “Terima kasih sudah menceritakannya.” Bisik wanita itu lembut. “Kau tidak akan bisa pergi dariku dalam keadaan hidup, perempuan. Kau mengetahui semua rahasiaku.” Eliza terkekeh ringan mendengar ancamanku. “Bahkan saat semua bahaya ini, aku lebih baik mati ditanganmu daripada di tangan mereka.” “Terkadang kau meletakkan keberanianmu pada tempat yang salah, cherry.”bisikku sebelum menarik Eliza ke pelukanku dan melumat bibirnya dengan kehausan yang tidak kutahan sedikitpun.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN