44. Luka Hati

1147 Kata

Windy duduk termenung di kursinya. Pertengkaran kemarin malam begitu hebat. Akhirnya Windy sadar, dia melakukan kesalahan besar karena menantang sisi egois Reyhan. 'Aduh, gimana ini? Kalau dia nekat beneran pergi ke Inggris, gimana? Masa aku harus mutusin Chandra supaya dia nggak jadi pergi? Sumpah, pusing banget kalau gini, sih,' rutuk batin Windy. Pertengkaran mereka belakangan ini membuat jarak semakin nyata. Semakin kehilangan. Namun, tak pernah terlintas sedikitpun kemungkinan bahwa Reyhan akan pergi jauh darinya. Hari-hari tanpa tegur sapa kemarin dengan Reyhan saja, membuat Windy rindu setengah mati padanya. Bagaimana jika 5 tahun? Dia bahkan tak punya alasan untuk melarang Reyhan pergi. Jam istirahat terasa sunyi. Chandra yang tak tahu perubahan raut sang kekasih pun mengira gad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN