“Aku tidak ada waktu bicara denganmu.”
“Aku tidak akan lama.” Geraldo menutup pintu, lalu melanjutkan ayunan langkah kakinya. Suara ketukan sepatu pantofel beriringan dengan suara ujung besi penyangga kaki yang Geraldo bawa—terdengar menggema di ruangan sebesar nyaris 8 x 8 m. di ujung ruangan itu, sebuah meja kayu kokoh dihuni oleh seorang pria yang duduk di belakangnya. Beberapa rak buku berdiri menjulang di sisi kiri pria tersebut. Sementara di sisi kanan ruangan tersebut terdapat satu set sofa besar.
Sang pemilik ruangan menggulir bola mata. Terlihat enggan begitu bertemu tatap dengan pria yang masih berjalan dengan menggunakan tongkat besi. Pria itu menarik punggung ke belakang. Duduk menyandar dengan dua tangan berada di atas lengan kursi.
“Ada apa?” tanya pria di balik meja saat
