Geraldo tidak pernah tahu akan bisa semarah ini hanya karena mendengar seseorang merendahkan Lethicia. Pria yang sudah melompat ke atas meja kayu bundar besar itu menghajar pria yang menghina Lethicia hingga membuat suasana di bar sekaligus kasino itu ricuh.
Beberapa orang berusaha menghentikan kegilaan Geraldo yang masih terus memukul meskipun sang lawan sudah tak lagi punya daya untuk melawan. Pria itu sudah pingsan dengan wajah babak belur.
Para wanita berteriak ngeri melihat darah muncrat mengenai wajah dan kemeja putih yang membalut tubuh Geraldo, akan tetapi pria itu masih belum menghentikan ayunan tangannya.
“Berhenti. Hentikan pria gila itu. Dimana sekuriti? Kenapa diam saja?”
“Hei, berhenti … kamu bisa membunuhnya.”
Geraldo yang sudah kesetanan masih tidak berhenti. Pukulan d
