Alfonso melirik benda bersegi pipih yang ia letakkan di tangan kursi sebelah kanan. Benda tersebut bergerak-gerak tanpa suara, dengan layar menyala—memperlihatkan nama sang adik yang sedang mencoba untuk bisa tersambung dengannya. Satu sudut bibir pria itu terangkat. Sepasang matanya mengecil.
Alfonso memutar kepala ke samping. “Jadi bagaimana? Tidak mau cerita?”
Lethicia mengernyit. Kepala wanita muda itu menoleh. "Cerita?" tanya balik Lethicia.
"Iya, cerita. Perjalanan kita cukup memakan waktu," pancing Alfonso.
“Aku tidak punya cerita yang menarik. Apa kamu tertarik mendengar seperti apa ruang IGD setiap harinya?” balas Lethicia yang melempar tanya di akhir kalimat.
“Tidak. Aku tidak tertarik mendengar cerita tentang orang-orang sakit, darah dan semua yang berhubungan dengan rumah
