Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tidak apa-apa jika cintaku sudah tidak terbalas Kamu mengakui sebagai suamiku saja aku sudah bahagia ~Carlista Rona~ Setelah kepergian Rizal, Lista hanya menundukkan kepalanya. Menutupi air mata yang tidak mau berhenti menetes. Walaupun dia ikhlas menerima penolakan Rizal, tapi hatinya tidak bisa berbohong. Dia sedih, hatinya sakit. Laki-laki yang dulu sangat menginginkannya, kini tidak sepenuhnya menginginkan dia lagi. “Jangan nangis, Ta. Ingat, kamu belum pulih.” Lisa mengangguk saat mendengar bisikan di telinganya. Dia tahu siapa yang baru saja berbisik, siapa lagi kalau bukan Chanan. Sedari tadi mata Chanan tidak pernah lepas dari Lista. Dia takut terjadi apa-apa dengannya, karena Lista memaksa keluar dari rumah sakit sebelum waktunya. Apalagi waktu Lista terus meneteskan air mat