“Bon, celana gua lu kemanain?!” lengkingan suara Fahri menggema di seluruh penjuru apartemen setelah sekian lama lelaki itu diam. “Ya Allah apa lagi ini,” grutu Naja kesal. Kakinya melangkah malas menghampiri Fahri. “Bon! Lu denger nggak sih?!” lelaki itu semakin berteriak keras saat Naja tidak kunjung menyahuti pertanyaanya. “Iya kenapa mas?” Naja menghampiri Fahri dengan wajah yang malas. “Celana gua kemana?” Lelaki itu kembali mengulangi pertanyaan yang kesekian kalinya. “Coba cari di jemuran,” jawab gadis itu masih menampilkan wajah malasnya. “Apa! Masih lu jemur? Gila lu ya, celana itu mau gua pake nanti.” Fahri mengusap wajahnya frustasi. ‘nggak ada sopan-sopannya nih orang. Masih untung celanannya Naja cuciin,’ gerutu Naja dalam hati. “Sekarang gua nggak mau tau. Pok